Muarasabak,AP – Selasa (10/7) hari ini, Bupati Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim), H Romi hariyanto berserta rombongan melakukan monitoring pada sejumlah kegiatan di Kecamatan Berbak. Adapun agenda awalnya, bupati melihat secara langsung hamparan lahan kedelai seluas kurang lebih 40 hektar di Kelurahan Simpang, selanjutnya ia melihat lahan pertanian yang terkena Fuso dan mengunjungi Petani Bebek di Rantau makmur serta pembangunan Infrastruktur di Kecamatan Berbak.
Ketika dikonfirmasi awak media, bupati merasa sangat puas karena monitoring yang dilakukannya bersama rombongan banyak mendapat masukan dari para petani dan masyarakat Berbak. Karena masukan itu, akan menjadi program dimasa kepemimpinannya bersama Wakil bupati H Robby nahliyansyah ditahun 2019 mendatang.
“Yang jelas kita banyak dapat masukan dari masyarakat maupun dari petani. Dan ini tentunya akan menjadi proritas pembangunan kita untuk tahun 2019 yang akan datang,” ungkap bupati.
Bupati menegaskan, kalau di tahun ini Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Timur telah membangun tiga jalan dan dua jembatan di Kecamatan Berbak. “Insya Allah tahun depan kita akan lanjutkan lagi (pembangunannya),” tegasnya.
Saat monitoring ke lahan pertanian yang terkena fuso, bupati melihat lahan tersebut sudah dialih fungsikan kelahan sawit. Sontak saja ia merasa sangat terkejut. Bahkan saat itu ia langsung membicarakan kepada petani agar jangan lagi mengalih fungsikan lahan dan meminta mencabut bibit sawit yang baru ditanam oleh petani. Jika didengar dalam pembicaraannya bersama petani, bupati sepakat akan memberikan konpensasi seperti bantuan bibit pinang, coklat, kelapa atau lainnya terkecuali sawit.
“Dari awal kita sudah sepakat bahwa kita berharap masyarakat tidak lagi mengalihkan fungsi lahan dari pertanian menjadi perkebunan sawit. Dan kita memberikan semacam konfensasi kepada mereka (Petani) yang tidak menanam sawit lagi,” ujarnya.
Menanggapi lahan pertanian di Kecamatan Berbak yang terkena Fuso, Kepala dinas Tanaman pangan dan Hotikultura Tanjabtim Sunarno mengatakan kalau, pihaknya akan menanggulanginya dengan dengan pembuatan folder keliling. Dimana pada bulan juli tahun 2018 ini, akan ada bantuan alat Exsavator dari pemerintah pusat. Dari alat itulah akan difungsikan untuk membuat folder keliling dilahan pertanian yang terkena Fuso. ”Mudah mudahan kedepan nya tidak akan terjadi Fuso lagi karena luapannya,” katanya berharap.
Sunarno menjelaskan, untuk lahan yang terkena Fuso di Kecamatan Berbak seluas 550 hektar. Dan untuk wilayah Rantau makmur saja seluas 53 hektar. Sedangkan yang mendapatkan asuransi di Rantau makmur sebanyak 6 (enam) kelompok tani, dan untuk se Kecamatan Berbak sebanyak 93 yang masuk asuransi.
“Asuransi itu juga yang kendalanya adalah kuotanya terbatas dan sebagian masyarakat memang masih ada keengganan masuk asuransi yang membayar permasa tanamnya 36 ribu rupiah. Dengan dia mendaftar 36 ribu permasa tanam, kalau seandainya Fuso akan diganti sebanyak enam juta rupiah perhektar,” jelas sunarno.
Repoter : Hipni