Muaratebo, AP – Kades bantah tudingan warga Tuo Sumay saat aksi demo di depan kantor Bupati Tebo Selasa (10/7) lalu. Maspuad Kades Tuo Sumay kecamatan Sumay menyatakan bahwa aksi demo tersebut telah merugikan dan meresahkan pihaknya apalagi yang demo itu ada seorang anggota BPD.
Kades Maspuad, kepada Aksi Post menuturkan bahwa setiap kali ada kegiatan di desa pihaknya selalu melakukan musyawarah bersama tokoh masyarakat, tokoh adat dan ketua pemuda. “Namun demikian jika saat di undang dia datang atau tidak itu urusan mereka,”ujar Kades, Rabu (11/07) kemarin.
Dipaparkannya, terkait pengurus dan anggota Bumdes di akui Kades memang ada sebagian masih hubungan keluarga. Akan tetapi saat pemilihan anggota Bumdes Kades tidak berhak ikut campur apalagi intervensi sebab yang memilih, adalah masyarakat.
“Yang pilih pengurus ataupun anggota Bumdes masyarakat bukan saya, sebab masyarakat lebih tau siapa yang layak. Kalau bicara keluarga, yang ikut demo kemarin beberapa orang di antaranya keluarga saya,” sebut Kades.
Maspuad menyayangkan para pendemo, setidaknya ada sekitar 4-5 orang adalah warga dari desa tetangga yakni desa Teriti. Aksi ini sangat mencoreng nama baiknya sebagai Kades. “Dirinya yakin setiap berbuat baik pasti ada tantangan “katanya.
Sementara itu ketua Bumdes Tuo Sumay Patarun Alim, membantah tudingan Bumdes tanpa musyawarah itu tidak benar. Pasalnya saat pembentukan Bumdes tersebut di hadiri oleh camat Sumay.
“Kami punya bukti pernah melakukan rapat dan musyawarah saat dalam pembentukan Bumdes, camat Sumay hadir. Ada berita acaranya dalam pembentukan Bumdes,” tegas Patarun Alim.
Tudingan pembelian unit penyebrangan air adalah barang bekas, hal ini diakui ketua Bumdes, ketek tersebut seken tapi unit penyeberangan itu layak pakai usianya pun baru sekitar 8-12 bulanan.
Lanjut ketua Bumdes Patarun Alim dari pada buat ketek baru dan pembuatan jalan dermaga dengan nilai Rp.600 juta. “Lebih baik kita beli yang seken tapi layak di gunakan dengan harga Rp.350 juta sudah termasuk dermaga dan jalan sepanjang 140 meter,”ungkapnya.
Pembelian unit transportasi air tersebut, pihaknya sudah melakukan analisis dan survei ke lapangan. Ketek lebih layak di buat untuk kegiatan Bumdes bisa jadi pendapatan asli desa, dibanding buat pangkalan Gas LPJ, Pom Bensin Mini, Simpan Pinjam dan DO buah kelapa sawit.
“Unit usaha transportasi air lebih layak untuk pemasukan di desa.Dan keputusan ini sudah kita musyawarahkan bersama masyarakat “pungkas Patarun Alim. (ard)