Merangin, AP – Bupati Merangin, H. Al Haris menyatakan telah menetapkan status siaga kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di daerah itu sejak 25 Juni 2018.
“Hal itu dilakukan menyusul adanya kekhawatiran pemerintah kabupaten atas ancaman karhutla dan kabut asap,” katanya di Merangin, Rabu (25/07).
Upaya itu dilakukan guna pencegahan dini atas bencana karhutla yang bisa saja terjadi, ujarnya saat apel siaga guna menghadapi karhutla di halaman Kantor Bupati Merangin yang diikuti personel dari TNI, Polri, Satpol PP, damkar, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Merangin dan tim pemadam kebakaran dari PT SAL (perkebunan).
“Jadi tujuan dilakukan apel ini agar petugas karhutla kita di lapangan, selalu siap siaga. Mereka harus siap memadamkan api bila terjadi kebakaran dan mengevakuasi korban bila ada,” katanya.
Untuk itu, dia mengintruksikan agar Kabupaten Merangin jangan menjadi daerah penyumbang asap ketika Asian Game berlangsung.
“Jangan sampai ada hotspot (titik api) selama dan setelah pelaksanaan Asian Game,” ujarnya.
Selain itu, pemerintah kabupten juga mengimbau dan memastikan, tidak ada warga yang membuka lahan dengan sistem pembakaran. Masyarakat juga dilarang membakar sampah dalam jumlah banyak di perkarangan rumah.
Kepala BPBD Merangin, Mardanysah Saidi mengatakan kabut asap yang menyelimuti Kabupaten Merangin dalam sepekan terakhir, berasal dari kabupaten tetangga yang ditemukan hotspot, yakni Kabupaten Batanghari, Muarajambi dan Tanjungjabung Timur.
“Memang pada Juni lalu terdapat enam titik api yang tersebar di empat kecamatan dalam Kabupaten Merangin yakni Kecamatan Nalotantan, Jangkat Timur, Muara Siau dan Tiangpumpung, namun kali ini sudah padam,” katanya.
Pemerimtah kabupaten juga mengimbau pada puncak musim panas yang terjadi mulai April sampai September nanti, warga diminta hati-hati dalam menggunakan api.
Untuk pencegah terjadinya karhula, BPBD Merangin telah mendirikan Posko Induk Satgas Karhutla dan Posko Pembantu Satgas Karhutla di sejumlah kecamatan rawan terjadi kebekaran. nzr