Sungaipenuh, AP – Gedung Museum Adat kota Sungaipenuh, di kecamatan hamparan rawang, yang dibangun milyaran, saat ini hanya sebagai tempat anak-anak menghisap Lem dan Komix.
Kondisi ini membuat resah warga sekitar. Informasi yang berhasil dihimpun, sejak diserah terimakan ke Dinas Kebudayaan dan Pariwisata kota Sungaipenuh, 3 bulan lalu, kondisinya terbangkalai dan tidak dihuni.
“Pintu masuk museum tidak dikunci makanya banyak anak-anak muda yang bebas masuk. Kalau malam-malam mereka jadikan tempat mabuk Lem dan komix. Makanya banyak botol lem dan bungkus komik didalam dan di teras museum,” kata Nopi Sutiarno salah seorang warga setempat.
Sementara itu, Camat Hamparan Rawang, Sev Eka Putra dikonfirmasi mengaku baru mendapat informasi tersebut. Dia pun berharap museum tersebut bisa segera difungsikan oleh dinas terkait.
“Ya, saya baru dapat kabar kalau pintu museum terbuka. Makanya orang bebas masuk, dan karena tidak ada dihuni maka difungsikan sebagai tempat maksiat. Kita harap Dinas terkait untuk segera menutup pintu museum atau memfungsikan museum adat tersebut,” harapnya.
Sementara itu Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Zulwahdi saat dikonfirmasi wartawan, mengaku hal itu tidak mesti dilaporkan ke pihaknya. Menurutnya terkait disalah gunakannya museum sebagai tempat maksiat dirinya menyebutkan itu urusan camat.
“Itu bukan urusan kami. Kalau museum itu digunakan sebagai tempat maksiat itu tanggungjawab Camat setempat”, singkatnya. (hen)