Jambi, AP – Komandan Kodiklat TNI AD Mayjen TNI AM Putranto meninjau pembangunan kawasan terpadu Suku Anak Dalam (SAD) di Desa Jernih Kabupaten Sarolangun Provinsi Jambi, Selasa.
Dalam peninjauan itu Mayjen TNI AM Putranto didampingi Pangdam II Sriwijaya Mayjen TNI Irawan, Pelaksana tugas (Plt) Gubernur Jambi Fachrori Umar, Danrem 042/Garuda Putih Kol Inf Dany Budiyanto dan Bupati Sarolangun, Cek Endra.
Mayjen Putranto mengatakan proses pembangunan kawasan terpadu SAD sampai saat ini telah mencapai 45-50 persen.
Dirinya juga menegaskan masyarakat SAD jangan merasa khawatir karena pembangunan kawasan terpadu ini akan tetap berlanjut.
“Saya yakin bersama Pangdam yang baru, pembangunan kawasan terpadu ini akan terus dilanjutkan bahkan dipercepat lagi, sehingga kawasan terpadu ini cepat selesai guna meningkatkan kesejahteraan SAD,” kata Putranto.
Dia juga mengungkapkan saat ini telah ada empat orang SAD yang menjadi TNI, salah satunya terpilih menjadi pasukan elit yaitu bergabung dengan Kostrad.
“Mereka telah membuktikan bahwa masyarakat SAD mampu melakukan suatu yang terbaik bagi wilayahnya, jadi tingkatkan rasa percaya diri dan jangan merasa minder,” ujar Putranto.
Putranto berpesan kepada masyarakat SAD untuk tidak menyia-nyiakan kawasan terpadu yang telah dibangun tersebut, karena kawasan itu dibangun agar masyarakat SAD bisa membaur bersama masyarakat dan mendapatkan pelayanan kesehatan dan pendidikan yang baik.
“Jangan khawatir, kawasan ini akan terus mendapat bimbingan hingga nantinya masyarakat SAD menjadi mandiri,” katanya lagi.
Putranto juga mengatakan, Presiden RI Joko Widodo direncanakan akan meresmikan kawasan terpadu SAD itu dan bertemu dengan masyarakat SAD.
“Hal itu tentu menjadi suatu kebanggaan tersendiri bagi SAD, karena Bapak Presiden Jokowi mau meresmikan kawasan ini, di tengah-tengah kesibukannya yang sangat padat,” ujarnya.
Pangdam II Sriwijaya, Mayjen TNI Irawan mengatakan peninjauan kawasan terpadu ini merupakan rangkaian dari serah terima jabatan Pangdam yang telah dilaksanakan, serta akan melanjutkan program pembangunan yang telah dirintis oleh Mayjen Putranto dan juga untuk mendukung program Pemprov Jambi dan Pemkab Sarolangun.
“Jika ada kendala dalam pembangunan, silahkan melakukan koordinasi bersama gubernur dan bupati untuk segera dilaporkan kepada saya, sehingga nantinya pembangunan kawasan ini bisa selesai dengan target yang telah ditentukan,” kata Pangdam.
Pangdam juga meminta kepada Pemprov Jambi dan Pemkab Sarolangun untuk mempercepat sosialisasi kepada masyarakat SAD, karena membutuhkan proses panjang untuk bisa membuat masyarakat SAD bersosialisasi dan beradaptasi di lingkungan masyarakat pada umumnya.
“Tugas kita bersama dalam membimbing masyarakat SAD agar mereka bisa berbaur di lingkungan kita, baik cara berpakaian, membersihkan diri, menjahit, memasak dan bercocok tanam,” kata Pangdam lagi.
Sementara itu, Plt Gubernur Jambi Fachrori Umar mengatakan pemprov dan pemkab bersinergi dengan TNI dan seluruh pemangku kepentingan untuk membangun kemandirian SAD tersebut.
Menurutnya SAD memiliki potensi positif dalam pembangunan, karena SAD mempunyai kekuatan yang sangat jarang dimiliki oleh masyarakat pada umumnya.
Seperti tingginya kohesivitas kelompok, tingginya ketaatan terhadap norma sosial, serta kearifan lokal yang mampu menjaga ekosistem. Sebab itu potensi tersebut harus diarahkan untuk menunbuhkembangkan kemandirian SAD.
“Memberdayakan SAD bukanlah hal mudah, banyak permasalahan yang penyelesaiannya membutuhkan kebersamaan kita semua sebagai stakeholder pembangunan di negeri ini. Permasalahan yang kita hadapi cukup kompleks, misalnya kesenjangan sistem sosial budaya SAD dengan masyarakat pada umumnya,” kata Fachrori.
Fachrori berterima kasih kepada TNI atas bantuan dan dukungan yang telah diberikan, sebagai bukti bahwa pembangunan merupakan tanggung jawab bersama.
“Melalui momen ini mari kita tingkatkan kerjasama dan menjaga kekompakan diantara TNI, aparatur pemerintah daerah dan masyarakat, sehingga membawa manfaat bagi kesejahteraan masyarakat,” katanya menambahkan. ant