Kualatungkal, AP—Merasa didiskriminasi oleh pihak panitia pelaksana (Panpel), Dewan Pembina Kesenian Penyandang Disabilitas, M Irfan melayangkan surat terbuka kepada Ketua LAM Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar).
Selain meminta penjelasan, Irvan juga merasa prihatin dengan adanya perlakuan diskriminasi terhadap para Penyandang disabilitas di Kabupaten Tanjabbar.
Dugaan perlakuan diskriminasi bermula saat pemerintah Kabupaten Tanjab Barat menggelar acara Pembukaan Pagelaran Seni dan Budaya dalam rangka peringatan HUT Kabupaten Tanjabbar dan HUT RI yang digelar di lokasi Tungkal Ancol Beach, Rabu (08/08).
“Saat itu, pihak Panpel kegiatan merobah jadwal tampil rombongan penyandang disabilitas dari penampilan pembuka, menjadi penampilan penutup,” katanya.
Pihak Panpel dinilai telah melewati batas normal dan juga diduga melakukan diskriminasi dengan memberikan alasan yang tidak masuk akal. Padahal pihaknya cukup mendapat kesulitan untuk mempersiapkan aksi dan penampilan seni dari para penyandang disabilitas dengan segala keterbatasan mereka miiliki.
”Pihak Panpel tidak memakai logika dan akal sehat dengan merobah jadwal tampil sebagai penutup acara. Panitia juga terkesan ngawur dan asal-asalan lantaran memilih alasan datang terlambat.” keluhnya.
Padahal, tarian yang dibawakan anak asuhanya merupakan jenis tarian pembuka yang seharusnya dipertunjukan pada awal kegiatan sebagai simbolis pembukaan acara yang digelar.
“Kita tau sebagian besar fisik dari penyandang disabilitas juga memiliki ketahanan tubuh dibawah rata-rata anak-anak pada umumnya. Harusnya ini menjadi pertimbangan para Penpel.” imbuhnya.
Sayangnya, pihak Penpel belum bisa dihubungi terkait keluhan salah satu Dewan Pembinan Seni Penyandang Disabilitas ini. (her)