Kualatungkal, AP – kasus dugaan pemukulan guru honores terhadap salah satu siswa SMKN 2 Desa Lubuk Bernai, Kecamatan Merlung Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar), Provinsi Jambi seketika menjadi viral lntaran videonya menyebar luas melalui jejaring sosial.
Sayangnya, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Tanjabbar, Drs Martunis memilih lepas tangan dengan alasan tidak memiliki kewenangan.
Meski mengakui sudah melihat video yng dimaksud, Martunis mengaku pihaknya tidak bisa berbuat banyak lantaran terbentur kewenangan pihak Dinas Provinsi Jambi.
“Untuk sangsi dan tindakan apa, itu bukan anah dan kewengan kita, melainkan kewenangan pihak dinas pendidikan Provinsi Jambi,”ujar martunis.
Bahkan, pihaknya sudah menghubungi guru yang bersangkutan dan menanyakan alasan yang memicu oknum guru hingga melakukan kekerasan terhadap siswanya.
“Saya tanyakan langsung melalui via telpon, permasalahan bermula dari ketika ia ingin memotong rambut siswanya, tetapi siswa yang bersangkutan tidak mau digunting dan malah menedang batu. akibat tindakan itu, hingga meyulut emosi oknum guru tersebut,dan tanpa basa basi lagi guru bersangkutan langsung mendaratkan pukulan ke siswa dari belakang,” papar Martunis.
Meski demikian, pihaknya menghimbau para pemuka adat setempat untuk duduk bersama menyelesaikan persoalan ini secara kekeluargaan.
“Saya beharap nenek mamak untuk duduk bersama menyelesaikan persoalan ini secara keluargaan,” pungkasnya.
Peristiwa dugaan pemukulan siswa ini terjadi di SMKN 2 Kecamatan Merlung Desa Lubuk kambing dilakuan oleh salah satu oknum guru honorer yang mengajar bidang studi Mati-matika dan komfuter.
Mencuatnya dugaan pemukulan setelah beredarnya tayangan video jaringan sosial instagram yang berdurasi beberapa detik yang di aplut salah seorang yang tidak diketahui identitasnya. (her)