Kualatungkal, AP— Ketua DPRD Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar), Faizal Riza menyayangkan dugaan adanya pencemaran limbah dari salah satu perusahaan yang beroperasi di Tanjabbar.
Faizal Riza yang biasa disapa Icol ini dengan tegas menyatakan bahwa tidak seharusnya perusahaan yang besar tidak bisa menampung limbahnya dengan baik.
Dia mendesak Pemkab harus tegas untuk menutup kegiatan perusahaan tersebut. “Dinas Lingkungan Hidup harus segera mengecek ke lapangan, dan pemkab diminta untuk menutup sementara operasional perusahaan tersebut sampai ada kepastian penyebab yang dialami masyarakat,” tegasnya.
Sementara kades Dusun Mudo, kades Rantau Badak Lamo, Rozali mengatakan, sungai di desanya juga tercemar limbah PT MSK yang mencemari penghujung sungai pengabuan tersebut.
“Aliran sungai kami ni keno lah jelas, limbah ni dari dulu-dulu lah, kini tu wargo kami dak pake air sungai lagi, takut keno dampak limbah langsung, ” tuturnya dengan paparan bahasa daerah.
Diberitakan sebelumnya, Mitra Sawit Jambi (MSJ) yang beroperasi di wilayah Kecamatan Renah Mendaluh, Kabupaten Tanjung Jabung Barat Provinsi Jambi diduga sengaja membocorkan limbah sisa produksi di aliran sungai yang melewati pemukiman warga sekitar.
Ratusan warga dari tiga desa dan kelurahan yang letaknya tak jauh dari lokasi pabrik terkena dampak langsung dari kebocoran limbah perusahaan yang menyebabkan aliran sungai berubah hitam pekat dan berbau.
Lantaran tidak dapat menggunakan air sungai, sebagian warga terpaksa menggunakan bantuan air PDAM untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Dampak kebocoran limbah juga menyebabkan warga sementara gantung jaring lantaran tidak bisa mencari ikan untuk kebutuhan lauk pauk sehari-hari.
Informasi dihimpun, dua wilayah desa terparah yang terkena dampak aliran limbah yakni desa Dusun Mudo dan Rantau Badak lama.
Sayangnya hingga berita ini diturunkan pihak PTMSJ belum bisa dimintai tanggapan terkait limbah yang diduga dari perusahaan yang bergerak di bidang pengelolaan kelapa sawit itu. (her)