Jambi, AP – Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jambi, Varial Adhi Putra mengatakan untuk dapat beroperasi secara minimal Pelabuhan Ujung Jabung masih membutuhkan anggaran sebesar lebih kurang Rp150 miliar.
“Namun hal itu masih tergantung dari terbangunnya jalan akses menuju pelabuhan yang sampai saat ini belum terhubung,” katanya, Selasa (28/08).
Perkembangan jalan akses menuju pelabuhan yang menjadi tanggung jawab Dinas PUPR Provinsi Jambi dan Kementerian PUPR kata Varial masih terkendala dengan pembebasan lahan yang belum selesai sepanjang lebih kurang 24 kilometer.
Dijelaskannya, Pelabuhan Ujung Jabung di Desa Sungai Itik, Kecamatan Sadu, Kabupaten Tanjungjabung Timur itu merupakan salah satu pelabuhan yang dikembangkan oleh Pemprov Jambi sebagai salah satu solusi pemecahan permasalahan terkait dengan tidak tersedianya outlet dan pusat distribusi di provinsi Jambi.
Varial mengatakan pembangunan Pelabuhan Laut Ujung Jabung telah dimulai dengan penyusunan dokumen perencanaan berupa FS, Rencana Induk, DED serta dimasukkannya Pelabuhan Ujung Jabung ke dalam Tatatan Kepelabuhanan Nasional dan Rencana Induk Pelabuhan Nasional (Ripnas).
Dinas Perhubungan Provinsi dalam kapasitas pembangunan Pelabuhan Ujung Jabung kata Varial adalah sebagai fasilitator dan koordinasi sinergitas program antara kepentingan pusat dengan daerah.
Dijelaskannya lagi, untuk mempercepat pelaksanaan pembangunan pelabuhan, pada tahun 2013 Pemerintah Provinsi Jambi telah melaksanakan pembebasan lahan seluas 101 hektare (termasuk parit/sungai kecil) yang diperuntukkan sebagai kawasan pelabuhan.
Kemudian pelaksanaan pembangunan fisik pelabuhan dimulai pada tahun 2014 oleh Kementerian Perhubungan dan setiap tahun dianggarkan melalui APBN.
“Berdasarkan data dari Kementerian Perhubungan, perkembangan pembiayaan untuk pembangunan Pelabuhan Ujung Jabung sampai dengan tahun 2017 telah dialokasikan sebesar Rp173,4 miliar lebih,” kata Varial.
Sedangkan pada tahun 2018 dialokasikan anggaran sebesar Rp38 miliar yang direncanakan untuk pekerjaan Pelabuhan CPO, pengadaan dan pemancangan end tower dan platform, pengadaan dan pemancangan middle tower serta pengadaan dan pemancangan breasthing dolphin.
Namun pekerjaan itu tidak dapat dilaksanakan dikarenakan sampai saat ini status penganggarannya masih bertanda bintang.
“Anggaran yang bertanda bintang oleh Kementerian Perhubungan diupayakan akan disalurkan pada tahun 2019 mendatang,” katanya menambahkan.
Kawasan Pelabuhan Ujung Jabung di perairan timur Jambi tepatnya di Sungai Itik itu dibangun di atas lahan seluas 4.200 hektare.
Kawasan tersebut juga sudah tetapkan sebagai kawasaan strategis yang dipertegas melalui Peraturan Daerah (Perda) Provinsi Jambi.
Pelabuhan Ujung Jabung itu digadang-gadang menjadi kawasan ekonomi terpadu Provinsi Jambi yang dapat menopang ekonomi strategis daerah berupa pertanian, perkebunan dan pertambangan/migas. (tim)