Kualatungkal, AP – Kegiatan sosialisasi yang digelar oleh Dinas Perkebunan bekerjasama dengan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDP-KS) ini ditujukan bagi para pelaku usaha perkebunan sawit khususnya daerah Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar), menuai kritikan dari masyarakat khususnya petani sawit di Kabupaten Tanjabbar.
Saat Bupati menyampaikan sambuatanya pada kegiatan sosialisasi peremajaan sawit di Tungkal Hotel, beberapa waktu lalu, Kabupaten Tanjung Jabung Barat memiliki potensi perkebunan yang merupakan aset dan modal dasar pembangunan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Dengan luas mencapai 145.154 Ha, sektor perkebunan menjadi andalan Tanjung Jabung Barat dalam mengembangkan perekonomian.
Pernyataan bupati lansung ditanggapi salah satu Petani sawit selepas kegiatan. Jika bupti menyadari bahwa Tanjabbar memiliki potensi besar dibidang perkebunan, tapi dimana beliau saat harga jual hasil perkebunan kini mencekik para petani kita.
Dia menjelaskan, tidak ada gunanya peremajaan dilaksanakan bila harga jual terus turun drastis, sementara tidak ada solusi dari pemerintah setempat.
“Apa gunanya sosialisasi peremajaan bila harga jual hasil perkebunan terus mencekik kami para petani, seharusnya dinas perkebunan menjembatani ini dan memberi solusi, bukan bersosialisasi seakan pura – pura begok dengan keadaan petani saat ini,” tegasnya.
“Sebagai petani kita minta solusi dari pemerintah, bukan sosialisasi yang hanya omong kosong,”pungkas Parto, yang juga petani kelapa sawit di Tanjabbar. (her)