Kerinci, AP – Pada 2018, dari 285 desa di Kerinci, desa Koto Tuo, kecamatan Kayu Aro, terancam tidak bisa mencairkan Dana Desa (DD) tahap Satu. Pasalnya, 284 desa lainnya, tengah mengusulkan pencairan tahab Dua.
Hal ini dibenarkan Kepala Dinas Pemberdayaan Desa dan Pembedayaan Masyarkat kabupaten Kerinci, Hasferi, kepada wartawan, kemarin. “Ya, untuk saat ini, untuk pencairan tahap Satu hampir semua desa sudah mencairkan, saat ini kepala desa sedang menyusun SPJ untuk pengajukan pencairan DD tahap kedua,” beber Hasferi.
Dia menjelaskan untuk syarat pencairan Dana Desa tahap kedua, Kepala desa harus mendapatkan rekomendasi dari Inspektorat, bahwa telah menyelesaikan SPj penggunaan DD tahap Satu pada tahun 2018.
“Kalau sudah mendapatkan rekomendasi dari Inspektorat, baru kami (Pemdes, red) pengecekan, jika syaratnya terpenuhi maka akan kami keluarkan rekomendasi untuk pencairan DD tahap kedua, tapi kalau belum terpenuhi kita belum bisa mengeluarkan rekomendasinya,” tegasnya.
Namun, dari 285 desa di Kerinci, kata Hasferi, Satu desa yang terancam tidak bisa mencairkan Dana Desa, yakni desa Koto Tuo Kayu Aro. Sebab masyarakat dan BPDnya minta Kadesnya diberhentikan dari jabatannya. “Masyarakat dan BPD membuat surat kepada Bupati untuk menggantikan Kades,” bebernya.
Terkait hal tersebut, pihaknya telah melakukan mediasi dengan BPD dan Kades untuk mencari solusi agar DD di desa Koto Tuo bisa disetujui. Bahkan, Dinas Pemdes Provinsi pun telah turun tapi pihak BPD tetap tidak mau menyetujui RAPBDesnya.
“BPD tidak mau menandatangnani RAPBDes kalau belum diganti. Kami sudah sampai jika tidak juga disetujui maka DD akan dikembalikan ke kas negara”, tutupnya. (hen)