Jakarta, AP – Pemerintah Indonesia memperkuat kerja sama kemaritiman dengan negara-negara Pasifik pada Konferensi Tingkat Tinggi Forum Kepulauan Pasifik XLIX di Nauru.
Dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin, Direktur Jenderal Asia Pasifik dan Afrika Kementerian Luar Negeri RI Duta Besar Desra Percaya menyatakan Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia yang terletak di antara dua samudra senantiasa menjaga kerja sama yang baik dengan negara-negara Pasifik. Hal ini untuk mendukung kawasan Pasifik yang aman, terbuka, maju, dan sejahtera.
Dubes Desra Percaya memimpin delegasi Indonesia pada rangkaian pertemuan Konferensi Tingkat Tinggi Pacific Islands Forum (KTT PIF) Ke-49 di Nauru, mulai Senin hingga 6 September 2018.
Di sela-sela acara pembukaan pertemuan tersebut, Senin, (3/9). Dubes Desra Percaya menekankan bahwa Indonesia merupakan bagian tak terpisahkan dari Pasifik.
“Perlu diingat bahwa Indonesia bukan saja bagian dari kawasan Asia. Sekitar 12 juta orang kita yang hidup di kawasan timur Indonesia memiliki kedekatan budaya, kultur, dan adat istiadat yang sama dengan masyarakat di negara-negara Pasifik lainnya,” kata Desra.
Ia melanjutkan, “Kita berbagi lautan yang sama dengan mereka, lautan Pasifik. Program prioritas pemerintah Indonesia terkait percepatan pembangunan KTI juga akan berdampak positif bagi pembangunan di kawasan Pasifik Selatan.” KTT PIF Ke-49 bertema “Building a Strong Pacific: Our People, Our Islands, Our Will” membahas isu-isu yang menjadi perhatian bersama di Pasifik, antara lain, keamanan regional, perubahan iklim, dan keamanan maritim.
Pertemuan itu juga menandakan serah terima keketuaan PIF dari Samoa (periode 2017 s.d. 2018) kepada Nauru (periode 2018 s.d. 2019).
Dalam pidato pembukaan KTT PIF, Presiden Nauru Baron Divavesi Waqa mengatakan bahwa PIF merupakan forum bagi negara-negara Pasifik untuk menyelesaikan berbagai tantangan bersama yang dihadapi di kawasan.
Presiden Waqa menekankan pula pentingnya tema “Blue Pacific” untuk menciptakan kawasan maritim Pasifik yang kuat dengan menjunjung tinggi semangat rakyat bersama, kepulauan bersama, dan kemauan bersama.
Pemerintah Indonesia sebelumnya diundang khusus oleh Presiden Nauru dalam perayaan peringatan Kemerdekaan Republik Nauru yang ke-50 pada tanggal 31 Januari 2018. Acara ini dihadiri oleh Menko Polhukam Wiranto mewakili Presiden RI Joko Widodo.
Hubungan Indonesia dan Nauru saat ini telah mengalami perkembangan signifikan dengan ditunjuknya Nicholas Simeone Messet sebagai Konsul Kehormatan Nauru untuk Indonesia.
Sejak 2001, Indonesia rutin menghadiri pertemuan tahunan PIF bersama dengan mitra dialog lainnya, termasuk Amerika Serikat, Cina, Korea Selatan, Jepang, dan Uni Eropa.
Indonesia selalu hadir dan berkontribusi aktif dengan bertukar pandang, berbagi pengalaman, dan menawarkan bantuan teknis dalam bentuk pelatihan dan pembangunan kapasitas kepada negara-negara Pasifik.
PIF merupakan forum kerja sama antarnegara di kawasan Pasifik yang meliputi 18 negara/wilayah, yaitu Australia, Kepulauan Cook, Fiji, Polynesia Prancis, Kaledonia Baru, Kiribati, Kepulauan Marshall, Nauru, Niue, Federasi Mikronesia, Palau, Papua Nugini, Selandia Baru, Kepulauan Solomon, Tuvalu, Tonga, dan Vanuatu.
Forum itu didirikan pada tahun 1971 dengan tujuan memperkuat kerja sama dan integrasi kebijakan negara-negara Pasifik guna mencapai pertumbuhan ekonomi, pembangunan berkelanjutan, tata kelola pemerintahan yang baik, serta keamanan regional bersama. ant