Bangko, AP – Pencarian 7 korban tertimbun lobang jarum sedalam 47 meter didasar tanah di Desa Simpang Parit Kecamatan Sungai Kabupaten Merangin resmi dihentikan Rabu (05/09/2018) kemaren.
Asisten II Setda Merangin, Arwan dikonfirmasi mengatakan Keputusan penghentian pencarian korban itu, setelah melalui rapat bersama unsur terkait yang terlibat dalam Sar gabungan. Kesimpulan tim dilapangan bawah tidak memungkinkan dilakukan evakuasi, oleh sebab itu evakuasi terhadap korban Peti lubang jarum dihentikan.
“Hasil rapat evaluasi atas upaya evakuasi sejak Senin hingga Selasa maren diputuskan penghentian pencarian” kata Arwan.
Arwan menjelaskan berdasarkan evaluasi tim dilapangan, bahwa tidak memungkinkan korban dapat dievakuasi. Sebab upaya penyedotan air dari dalam tambang selama ini sama sekali tidak menunjukkan progres.
“Faktornya ya jangkauan melalui jalan darat sulit dilalui, mesin penghisap dan cuaca yang tidak mendukung,” lanjutnya.
Tak hanya itu, masuknya air sungai Batang Merangin kelubang tambang dan lubang hanya selebar satu meter juga menjadi penyebab dihentikannya pencarian. Kini seluruh personil gabungan yang dibentuk untuk mencari korban sudah kembali ke satuannya masing-masing.
Hal senada disampaikan Ketua Tim Basarnas Jambi wilayah barat, Ari yang menyebutkan pihaknya telah menarik Tim gabungan yang terdiri dari SAR, TNI, Polri dan Damkar.
“Sesuai hasil keputusan rapat dengan Pemda, kita menghentikan pencarian dan tim telah dipulangkan”. Kata Ari.
Diketahui, penghentian pencarian 7 orang korban lobang jarum ini sama dengan kejadian tahun 2016 lalu yang juga lokasinya masih diwilayah tersebut.
Waktu itu sebanyak 11 orang terkubur dalam tambang dan setelah dilakukan berbagai upaya evakuasi korban tetap tidak dapat diangkat, sehingga pencarian juga dihentikan. (Nzr)