Kondisi Badan Jembatan Mengkhawatirkan
Muarasabak,AP – Pasca ditabrak oleh tug boat Cipta Moda II beberapa tahun lalu, kondisi Jembatan Muarasabak (JMS) Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim) saat ini mulai sangat mengkhawatirkan. Pasalnya, setiap hari kondisi jembatan terjadi kemiringan pergeseran pada segmen jembatan, sehingga kalau dibiarkan terus, tidak menutup kemungkinan jembatan bisa ambruk.
Kekhawatiran itu membuat Wakil Bupati Tanjabtim, H. Robby Nahliansyah turun langsung bersama Asisten II Setda Agus Sadikin, Plt Dinas PU PR Tanjabtim, Syahril yang didampingi Kabid Pengairan, Deddy Novrianika, Kadis Perhubungan, Yan Rizal yang diwakili Kabid Jalan Darat, Rizaldi, Kasat Pol-PP, Pertadi Kusuma dan Camat Muarasabak Timur, Zulfaisal yang didampingi Darohim, Jumat (7/9) lalu.
Wakil Bupati Tanjabtim, H. Robby Nahliansyah mengatakan, rombongan sudah melihat langsung kondisi jembatan. Saat di lapangan tim mendapati jika saat ini ada pergeseran lagi di tengah badan jembatan. “Kita berharap tidak terjadi apa-apa, tapi penanganan secara tekhnisnya tetap akan kita lakukan salah satunya adalah buka tutup jalur lalu lintasnya. Karena di ujung jalan ini pembangunan Pemerintah Daerah kan juga ada. Kalau kita tutup jalan ini secara keseluruhan kan berimbas pada macetnya pembangunan Pemerintahan Daerah tersebut,” katanya.
Robby menyebutkan, Pemkab sudah menyiapkan langkah-langkah dalam penanganan jembatan Muarasabak. Jadi jangka pendeknya yang kita lakukan adalah pakai sistem buka tutup tersebut. Dalam 1 atau 2 hari ini akan segera kita lakukan sambil kita berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Pusat seperti apa penanganannya ke depan,” sebutnya.
“Nantinya juga akan ada piket yang akan kita terapkan, yaitu Pol PP dan Dinas Perhubungan yang akan mengatur arus lalu lintas di Jembatan Muarasabak,” sambungnya.
Ditanya terkait luasan pergeseran jembatan Muarasabak yang terjadi saat ini, Wabup Robby tidak mengetahui secara pasti berapa panjangnya. Namun Pemerintah Kabupaten Tanjabtim tetap akan segera memperbaikinya dengan segera.
“Untuk Volume pergeserannya, saya kurang tahu persisnya berapa, lihat sendirilah kawan-kawan di lokasi ini jauh sekali pergeserannya yang sebelumnya tidak seperti itu. Melihat kondisi sekarang kan sudah sangat-sangat bergeser sekali. Yang kita khawatirkan akan terjadi apa-apa. Makanya kami dengan Dinas PUPR Tanjabtim langsung turun melihat dan menjadi pemberitahuan kepada masyarakat semua yang ada,” tuturnya.
“Untuk penanganan dengan menggunakan dana APBD Tanjabtim tahun anggaran 2019 belum ada. Karena sekarang kan status Jembatan Muarasabak masih dalam upaya hukum, makanya kita susah untuk menganggarkan, karena kita takutnya nanti salah. Kita tunggu dulu bagaimana status hukumnya begitu sudah final kita tidak bisa melakukan upaya hukum lagi, baru kita anggarkan lagi di APBD kita,” tutupnya.
Sementara, Plt Dinas PU-PR Tanjabtim, Syahril melalui Kabid Pengairan, Dedy Novrianika menjelaskan, pasca ditabrak tug boat, ada kondisi renggang pada segmen jembatan hingga 40 cm. “Waktu pasca ditabraknya Jembatan Muara sabak ini, pada segmennya renggang kurang lebih 40 Cm. Kondisi saat ini setelah di kroscek kembali, kemiringan dan pergeserannya tiap harinya bertambah, dan ini kalau tidak ada penangan secepatnya, maka jembatan ini di khawatirkan akan berakibatkan fatal,” ujarnya.
Untuk sementara penanganan yang bisa kita lakukan adalah dalam waktu dekat ini, menjelaskan beberapa faktor atau pengaruh yang menyebabkan pergeseran dan kemiringan pada struktur jembatan Muara Sabak. “Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pergeseran dan kemiringan jembatan Muara Sabak tersebut, diantaranya tekanan angin, tekanan arus air, dan tekanan beban dari aktifitas kendaraan yang lewat,” jelasnya.
Untuk diketahui, Jembatan Muarasabak ditabrak sebuah kapal tug boat Cipta Moda II milik PT. Sumber Cipta Moda dengan pemilik bernama Toni Daud yang menarik tongkang bermuatan CPO 3.600 ton dari Jambi menuju Dumai Provinsi Riau.
Akibat kejadian tersebut, yang terjadi pada hari Kamis 27 November 2014 sekira pukul 20.30 WIB dengan menabrak 9 unit tiang penyangga dan tiang fender atau safety Jembatan Muarasabak, sehingga menyebabkan tiang tersebut hancur atau rusak dan tidak terpasang lagi ( hilang ) serta 1 tiang utama patah dan beberapa segmen badan jalan terjadi pergeseran dengan jarak kurang lebih 40 cm.
Pemerintah Kabupaten Tanjabtim meminta ganti rugi untuk perbaikan kerusakkan jembatan Muarasabak tersebut kepada Toni Daud selaku pemilik Perusahaan PT. Sumber Cipta Moda sebesar Rp. 21,6 Milyar berdasarkan estimasi dari Kemeterian PUPR yang turun setelah melakukan pengecekan pada jembatan Muara Sabak tersebut.(fni)