MUARATEBO,AP- Ratusan warga dua desa adalah desa Tambun Arang dan desa Muaro Sekalo Senin (10/9) kemarin sekira pukul 10.15 Wib dijaga sejumlah petugas aparat keamanan berunjuk rasa di halaman komplek perkantor bupati Pemerintah kabupaten (Pemkab) Tebo menuntut dua orang Kepala desa (Kades) mundur.
Ratusan warga dua desa tersebut mencurahkan rasa kekecewaannya dalam orasi kepada bupati Tebo dan dinas terkait seperti dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Tebo hingga saat ini surat rekomendasi komisi I DPR tentang penonaktifan Kades maupun surat Tim Pemberian Penghargaan dan Sangsi (TPPS) Kades yang belum juga di tandatangani oleh Bupati Tebo H.Sukandar.
Sejumlah perwakilan massa pun lagi-lagi hanya di terima oleh asisten I bidang administrasi pemerintahan Amsiridin di dampingi oleh Sekdis PMD A.Malik dan Kabid Pemerintah desa (Pemdes) Ansori di ruang rapat Sekretariat daerah (Setda) Tebo.
Pertemuan sejumlah perwakilan warga dua desa dengan pejabat Pemkab Tebo, berjalan alot atau mentah tidak temukan kata kesepakatan. Warga pun meluapkan emosinya dan tuding saat di ruang rapat Setda bahwa oknum Kades Mardiana Tambun Arang di duga telah Hamil diluar nikah.
Kejadian ini memalukan dan mencoreng nama baik desa bahkan kabupaten, jika persoalan penonaktifan dua Kades ini berlarut- larut tak kunjung usai bahkan tokoh Adat desa Tambun Arang Dahadi “tegaskan, dalam hari ini tak juga selesai saya tak bertanggung jawab jika warga berontak terjadi sesuatu yang tak di inginkan. (ard)