Jambi, AP – Dirut PDAM Tirta Mayang Kota Jambi menilai jebolnya dinding bangunan milik PDAM pada Sabtu 8 September 2018 lalu ditenggarai oleh hujan deras yang mengguyur wilayah Kota Jambi.
“Tapi robohnya pagar itu kan juga karena hujan deras dan debit air disaluran meningkat dan itu lebih disebabkan adanya hujan,” ujar Erwin selaku Dirut PDAM Tirta Mayang, saat dikomfirmasi, Senin (10/9/2018).
Terkait peristiwa tersebut yang mengakibatkan banjir dan kerugian terhadap beberapa kolam ikan milik warga di Rt 30 Kelurahan Solok Sipin, Erwin mengatakan saat ini pihaknya belum dapat mengetahui secara pasti berapa jumlah kerugian yang diderita.
Namun dikatakannya, untuk menghitung kerugian tersebut secara ril dan fair pihaknya akan menyerahkan sepenuhnya kepada pihak camat dan lurah.
“Kalo kerugian warga kita belum tau. Kalo kerugian pdam, ya biaya buat pagar baru sekitar 50 jutaan. Tadi ada pak camat dan pak lurah, biar pak camat dan pak lurah saja supaya fair,” jelasnya lagi.
Dikatakannya, untuk ganti rugi terhadap masyarakat, sepanjang kerugian itu secara wajar maka pihaknya bersedia untuk ganti rugi.
“Sepanjang wajar pasti diperhatikan, cuma kalo sampek bawa-bawa mau minta kerja di PDAM kan ngak masuk akal,” sebutnya.
Namun dirinya menyebutkan dampak dari jebolnya dinding PDAM tersebut hanya satu rumah, dan itu lebih disebakan oleh paktor hujan.
“Tapi ngomong-ngomong yang kena cuma satu rumah kok. Itu juga jadi banjir karena faktor curah hujan. Kwatirnya tiba-tiba yang ngaku terdampak jadi 10. Makanya biar pak camat dan lurah yang cek bener-bener,” tutupnya.
Sementara warga disekitar mengatakan jebolnya diding tersebut kali keempatnya terjadi, diakui oleh warga sejumlah milik kolam ikan menjadi tenggelam.
“Dinding ini setiap tahun jebol, kalo dak salah udah empat kali jebol, habis dibaikin jebol lagi, tetapi ini yang paling parah,” ujar warga sekitar. (Bdh)