Kerinci, AP – Seorang wisatawan asal Australia, Mr Jason bersama dua rekannya yakni Eri Suseno yang berasal dari Sumatera Barat dan Rubby yang diketahui berasal dari Surabaya, terjun dari Gunung Kerinci dengan menggunakan Paralayang.
Hal ini dibenarkan salah seorang pendaki Gunung Kerinci, Hendra Noval, yang menyaksikan aksi yang dilakukan ketuganya. “Benar, kemarin ada bule yang nekat melompat dari Gunung Kerinci. Mereka melompat dari Tugu Yudha,” ungkapnya.
Pengakuan dia, Mr Jason bersama dengan Ari Suseno dan Rubby tambahnya, terjun pada Rabu (12/11) sekitar pukul 9.00 Wib kemarin.
“Aksi ini bukanlah aksi bunuh diri, namun Mr Jason melompat menggunakan perasut paralayang,” katanya.
Menerjun paralayang ini, melakukan sesi terbang selama 20 menit, dan kemudian landing di lapangan M 10 Kersik Tuo, Kayu Aro.
“Ini merupakan perdana, ada penerjun paralayang yang sukses melakukan penerbangan paralayang dari Gunung Kerinci,” sebut pilot paralayang dan paramotor Kerinci Aero Club (KAC), yang mendampingi rombongan.
Sebelum sampai di Tugu Yudha, Gunung Kerinci, pada Selasa (11/11) malam, rombongan sempat bermalam di shalter I.
“Kami berangkat pada Selasa. Sebelum naik ke puncak, sempat bermalam di Shalter I, kemudian melanjutkan perjalan ke Shalter III,”tambahnya lagi.
Dari Shalter III, perjalanan dilanjutkan ke Tugu Yudha untuk melakukan penerjunan. Tepat pukul 9.00 Wib pagi, ketiga penerjun sukses melakukan aksinya.
“Mr Jason terbang solo. Sedangkan pilot Ari Suseno yang merupakan pilot senior berasal dari Sumbar, terbang tandem bersama dengan Rubby,” tandasnya.
Selama melakukan perjalan ini, nyaris tidak ditemukan adanya kendala berarti. “Perjalanan hingga penerjunannya berjalan lancar,” sebutnya.
Ke depan, dia berharap ada perhatian dari pemerintah daerah, terhadap olahraga paralayang di Kerinci dan Sungaipenuh ini.
“Di mata pilot asing, Gunung Kerinci sangat menarik dijadikan lokasi Hiking Play. Belum lagi spot lain, yang bisa menjadi lokasi penerjunan. Kerinci unik, dari arah mana saja bisa terbang paralayang. Berbeda dengan daerah lain, yang tergantung arah angin,”jelasnya.
Pemkab Kerinci, bisa mengemas olahraga paralayang ini dengan konsep wisata, misalnya dengan membuat even festival Gunung Kerinci. “Ini juga memberikan pembelajaran kepada pendaki. Kalau naik ke Gunung Kerinci tidak harus sampai di puncak”, pungkasnya. (hen)