Jakarta, AP – Kementerian Ketenagakerjaan menyatakan siap bekerja sama dengan para penyelenggara program pemagangan, termasuk penyelenggara program magang di luar negeri.
“Seluruh unit kerja kami, termasuk Balai Latihan Kerja (BLK) di seluruh Indonesia, siap bekerja sama dengan berbagai pihak sepanjang program pemagangan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku,” kata Direktur Bina Pemagangan Kementerian Ketenagakerjaan Asep Gunawan dalam siaran pers kementerian, Minggu, (16/9).
Kementerian menyambut positif pembukaan Jakarta Trainning Center dan berharap perusahaan swasta penerima peserta magang terus meningkatkan kontribusi dalam penyelenggaraan program pemagangan ke Jepang.
Presiden Direktur PT OS Selnajaya Satoshi Miyajima menyatakan pusat pelatihan di Jakarta berikut asramanya dapat menampung hingga 300 orang.
Namun, menurut dia, perusahaan telah mulai bekerja sama dengan pemerintah dan kampus-kampus di daerah dan menargetkan dapat memberangkatkan hingga 1.000 orang per tahun.
Miyajima menambahkan saat ini bidang kerja dalam pemagangan di Jepang semakin luas, antara lain mencakup bidang manufaktur dan pengelasan, mekanik otomotif, konstruksi, dan pertanian.
“(Dengan) adanya pusat pelatihan di Bandung dan Lembang, kami mentargetkan untuk memberangkatkan tiga ribu orang peserta magang setiap tahun,” katanya.
Ia pun ingin bekerja sama dengan semua pihak, baik instansi pemerintah maupun lembaga pendidikan, dalam menyelenggarakan program pemagangan ke Jepang.
Sementara itu, Kazushige Ashida selaku Atase Ketenagakerjaan Kedutaan Besar Jepang di Jakarta menyatakan pembukaan tempat pelatihan di Jakarta akan mempererat hubungan Indonesia dan Jepang, selaras dengan slogan “Kerja Bersama, Maju Bersama” yang digaungkan pada perayaan 60 tahun hubungan diplomatik kedua negara.
Ia menambahkan saat ini ada sekitar 240 ribu pemagang yang beraktivitas di Jepang dari berbagai negara.
“Namun pemagang dari Indonesia dikenal dengan keseriusan, keakraban, keramahan dan senyumnya, sehingga bagi pihak Jepang mereka adalah ‘partner’ yang penting,” katanya.
Para peserta program magang di Jepang, menurut Asep, juga diminati banyak perusahaan asing.
“Banyak perusahaan asing yang berminat merekrut alumni magang Jepang. Bahkan salah satu contoh peserta magang Jepang yang berhasil, saat ini sedang terlibat dalam proyek MRT di Jakarta,” katanya. ant