Jambi, AP – Kemajuan teknologi dan zaman harus dibarengi keunggulan bahasa nasional untuk menjawab berbagai tantangan terkait kebahasaan di masa depan, kata Sekretaris Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI M Abdul Khak di Jambi, Selasa, (18/9).
“Badan Bahasa telah meluncurkan aplikasi Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) yang terus berdinamika. Kami dan kita semua seluruh elemen bangsa memiliki tanggung jawab untuk menjaga keunggulan bahasa guna menjawab perkembangan teknologi dan kebutuhan zaman,” kata M Abdul Khak.
Menurut dia, kemajuan teknologi berpengaruh besar terhadap dinamika bahasa yang mana bahasa harus mampu menjawab kebutuhan kosa kata dari istilah-istilah baru dari perkembangan dan kemajuan teknologi serta perubahan zaman.
Badan Bahasa terus melakukan pengayaan dan menyerap kosa kata dari bahasa daerah untuk menjadi kosa kata baru di KBBI.
“Perkembangan dan kemajuan teknologi akan memunculkan istilah baru, dan kami harus menjawab dengan kosa kata yang dibutuhkan. Kami tak akan membiarkan ada celah generasi muda memilih bahasa asing karena kita secepatnya memberikan padanan kata yang tepat yang berasal dari bumi Indonesia sendiri,” katanya.
Lebih lanjut M Abdul Khak menyebutkan Badan Bahasa telah meluncurkan aplikasi Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) secara daring yang aplikasinya bisa diakses langsung oleh masyarakat.
Pada kesempatan itu ia mengimbau masyarakat khususnya generasi muda untuk melengkapi gawai masing-masing dengan aplikasi KBBI untuk mendapatkan kosa kata yang tepat baik untuk bahasa lisan maupun tulisan.
“Dalam KBBI daring, saat ini sudah ada 127 ribu kota kata, setiap tahun kita terus menambah dengan mencari kosa kata baru dari bahasa daerah yang juga melibatkan masyarakat,” katanya.
Kehadiran KBBI daring menurut dia sebagai upaya untuk meningkatkan kemampuan berbahasa yang baik dan benar terutama dalam pemilihan kata yang tepat khususnya penggunaan istilah-istilah baru.
“Pengunjung KBBI daring saat ini sudah banyak. Saya sarankan generasi muda, mahasiswa dan pelajar memiliki aplikasi itu di gawai masing-masing,” kata M Abdul Khak menambahkan. ant