Jambi, AP – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jambi mencatat angka transaksi impor terbesar Jambi pada Juli 2018 adalah dari Tiongkok yang mencapai 35,33 persen, disusul dari Kanada 29,87 persen.
Kepala BPS Jambi, Dadang Hardiawan, di Jambi Rabu, (19/9), mengatakan nilai impor Jambi dari Tiongkok mengalami kenaikan sebesar 67,33 persen dari 958 ribu dolar AS menjadi 1,603 juta dolar AS, sedangkan pada Januari hingga Juli 2018, nilai impor Jambi dari negeri tirai bambu tersebut sudah mencapai 9,224 juta dolar AS.
Sementara itu, impordari Kanada menurun sebesar 38,20 persen dari nilai 2,192 juta dolar AS menjadi 1,355 juta dolar AS. Walaupun nilai impornya turun, total nilai impor dari Kanada pada Januari-Juli 2018 termasuk besar mencapai 17,288 juta dolar AS.
Sedangkan nilai impor Jambi dari negara tetangga di Asia Tenggara, Malaysia terjadi peningkatan cukup signifikan sebesar 202 persen dari 165 ribu dolar AS menjadi 499 ribu dolar AS, dan dari Singapura terjadi penurunan 54,25 persern dari angka 648 ribu dolar AS jadi 296 ribu dolar AS.
Dadang menjelaskan, bila dilihat perannya pada periode sampai dengan Juli 2018, impor kelompok mesin dan alat angkutan memberikan kontribusi terbesar mencapai 44,49 persen dari total impor Jambi.
Kemudian diikuti kelompok hasil industri dan lainnya yaitu sebesar 34,88 persen.
Sementara impor dari kelompok bahan kimia dan sejenisnya memberi kontribusi sebesar 18,15 persen, kelompok komoditi makanan dan sejenisnya berperan sebesar 2,38 persen, dan kelompok komoditi karet dan sejenisnya hanya berperan 0,09 persen. ant