Muaratebo, AP – Hari kedua pasca kepulangan Jamaah Haji Tebo, Sabtu (22/9) lalu, Hj. Jamilah bin Dulrohmat (71) yang di turunkan oleh petugas kesehatan haji karena menderita sesak nafas di dampingi oleh suaminya H.Sisyanto Martodirejo (75) tahun warga desa Sapta Mulya kecamatan Rimbo Bujang. Hingga saat ini pihak kantor Kementerian agama (Kemenag) Tebo belum mendapat konfirmasi lanjutan perkembangannya dari KKP Batam dan Jambi.
Kepala kantor Kemenag Tebo melalui staf penyelenggara Haji dan Umrah H. Hut kepada Aksi Post di kantornya mengatakan bahwa pihaknya belum mendapat informasi resmi dari Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Batam maupun Jambi terkait kabar perkembangan baru tentang kondisi kesehatan Jamaah Haji Tebo bernama Hj. Jamilah bin Dulrohmat warga Sapta Mulya kecamatan Rimbo Bujang yang di rawat di KKP Batam, Senin (24/09) kemarin.
Menurut informasi dari pihak petugas kesehatan haji lanjut H. Hut, saat keberangkatan dari Madinah bertolak ke Indonesia (tanah air), Hj. Jamilah dalam kondisi sehat.
“Namun setelah 4 jam di perjalanan dalam pesawat, Hj. Jamilah yang didampingi sang suami H. Sisyanto Martodirejo merasa pernafasannya terganggu atau sesak nafas. Sesak nafas yang di derita Hj. Jamilah tersebut di alaminya hingga pesawat yang di tumpangi oleh 211 rombongan Jamaah Haji Tebo tiba di bandara Batam. Melihat kondisi tersebut petugas kesehatan haji berinisiatif menurunkan pasangan suami isteri (Pasutri) ini untuk mendapat perawatan di KKP Batam,” kata H.Hut.
Ditambahkan H. Hut mengenai semua logistik atau barang bawaan milik Hj. Jamilah dan suami selama di Mekkah sudah di serahkan dan di jemput oleh pihak keluarga di kantor Kemenag Tebo. Begitupun dengan kondisi Hj. Jamilah dan suaminya sudah kita sampaikan kepada pihak keluarga dan mereka memakluminya.
“Hingga saat ini di katakannya Kemenag Tebo akan terus berupaya dan berkordinasi dengan KKP Batam maupun Jambi untuk memantau terus kondisi dan kabar perkembangan kesehatan Hj. Jamilah,” ujarnya meyakini. (ard)