Muaratebo, AP – Dalam upaya pengentasan kemiskinan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tebo melakukan Rapat kordinasi (Rakor) bersama Tim Kordinasi Pengentasan Kemiskinan (TKPK) Tebo dan Tim Nasional Penanggulangan Pengentasan Kemiskinan (TNP2K) pemerintah pusat dan Bappedalitbang Jambi, diaula kantor Badan perencanaan daerah penelitian dan pembangunan Tebo.
Kepala Bappedalitbang Tebo Himawan Susanto melalui Kabid Sumber Daya Manusia Pemerintahan dan Sosial budaya, Yuli Harmayanti Kamis (04/10) kemarin di kantornya kepada Aksipost mengatakan bahwa tingkat kemiskinan di Tebo pada tahun 2018 ini cenderung menurun jika di bandingkan pada tahun 2016-2017.
“Penurunan angka kemiskinan tersebut dinilai secara multi dimensi dan lintas sektoral. Kalau angka penurunan tingkat kemiskinan di Tebo saat ini memang belum bisa kita sebut secara pasti persentasinya karena masih dalam hitungan,” ucapnya.
“Yang jelas kalau di bandingkan sejak tahun 2016 tingkat kemiskinan di Tebo berdasarkan data yang kita miliki dari Kemensos-RI dan Badan Pusat Statistik (BPS) sebesar 6,87 persen sedang di tahun 2017 sebesar 6,79 persen atau sebanyak 23 ribu Kepala Keluarga (KK) dengan tingkat angka penurunan secara nasional 0,08 persen,” kata Yuli.
Lanjut Yuli, sejauh ini, dari data yang dimiliki Bappedalitbang Tebo tahun 2015 lalu, tingkat peringkat kemiskinan terbanyak di kabupaten Tebo ada di kecamatan Tebo Ulu, kedua di Rimbo Bujang dan Rimbo Ilir, jika di bandingkan dengan kecamatan lainnya dari 12 kecamatan yang ada di Tebo.
“Rakor yang tadi pagi (Kemarin,red) di bahas bersama TKPK Tebo,TNP2K dan Bappedalitbang Jambi, bahwa jumlah tingkat kemiskinan tersebut adalah untuk penajaman data pemerintah dalam upaya pengentasan kemiskinan di Tebo,” ungkap Yuli meyakini. (ard)