Sungaipenuh, AP – Presiden Himpunan Kerukunan Kerinci Indonesia (HKKI) yang berpusat di provinsi Jambi, Ramli Taha, menyebutkan tidak adanya dualisme dalam kepengurusan HKK.
Hal ini disampaikannya, saat silturrahim dengan wartawan liputan Kerinci dan Sungaipenuh, di Sungaipenuh, rabu lalu. Terkait adanya HKK Nasional yang telah terbentuk, dirinya menyebutkan bukti kecintaan warga Kerinci yang berada diluar daerah kepada Kerinci dan Sungaipenuh.
“Itu salah satu bukti kita yang berada diluar Kerinci mencintai Kerinci, dengan program masing-masing,” tegas Ramli Taha, yang merupakan pengacara kondang di Jambi.
Menurut dia, perubahan HKK Jambi menjadi HKK Indonesia, merupakan salah satu langkah yang diambil pengurus HKK Jambi, dalam menyatukan seluruh HKK yang ada di Indonesia.
“Hampir semua kaum intelektual Kerinci yang ada di Jambi kita libatkan sebagai pengurus HKKI,” sebut dia.
Meskipun sebagai presiden HKKI memiliki tugas dan program yang sangat berat, namun secara bertahab telah mulai terwujud. “saat ini, kita sudah punya gedung, mesjid dan lapangan bola dalam satu komplek, dan sudah bisa dimamfaatkan,” sebut Ramli.
Disamping itu, HKKI juga akan mengembangkan sayap, selain adanya HKK tingkat provinsi di Indonesia, pihaknya juga akan merekomendasikan pembentukan HKK diseluruh kabupaten di Jambi, minus Kerinci dan Sungaipenuh.
“Saat ini HKK kota Jambi sudah terbentuk, akan menyusul HKK kabupaten lainnya,” bebernya.
Masih menurut dia, sejak adanya HKK, bahkan sampai 50 tahun, Persoalan yang mendasar HKK adalah tidak memiliki AD/ART. Sehingga, saat Musprov HKK Jambi, terbentuk Anggaran Dasar dan Anggaran Rumahtangga yang mengikat.
“Kegaitan HKK Indonesia, mengacu kepada AD/ART, jadi tidak ada yang diluar itu,” tandasnya. (hen)