Jambi, AP – Melihat mirisnya perhatian Pemerintah terhadap Pemuda di Provinsi Jambi, Rocky Candra menghibahkan dirinya untuk turun di dunia Perpolitikan. Selain itu, Rocky juga ingin melihat suasana baru yang mana selama ini ia berkecimpung dengan Dunia Usaha serta didorong oleh Adik-adik (Generasi Milenial) yang ia bina dan didik.
“Hal ini saya lihat dari beberapa kali saya diskusi tentang anggaran-anggaran kepemudaan di Pemerintah, banyak yang disendat-sendatkan dengan berbagai alasan,” kata Rocky, saat menggelar Media Gathering bersama Puluhan Wartawan di Resto Tempoa In, Senin (22/10) siang.
Selain itu, ia juga memandang tingkat Pendidikan di Provinsi Jambi yang mana bagi anak lulusan SMP bingung dan tidak dapat untuk masuk ke SMA sederajat yang diinginkan, akibat masih kurangnya SMA di Provinsi Jambi.
“Bahkan, disenyalir setiap tahunnya, tamatan SMP menjadi projek tahunan oknum-oknum tertentu untuk masuk SMA, ini bukan rahasia umum lagi di tengah masyarakat Kota Jambi,” kata Politisi Partai Gerindra kelahiran 1987 ini.
Menurutnya, saat ini minat belajar rata-rata sekolah di Provinsi Jambi sangat rendah, hanya delapan tahun, angka ini lebih rendah dari minat belajar Kota Jambi yang mencapai 10 tahun. Ini karena minimnya perhatian Pemprov terhadap pendidikan, terbukti alokasi untuk pendidikan pada 2017 hanya delapan persen dari APBD.
“Peran pemerintah dalam menambah wawasan dikalangan Pemuda sangat dibutuhkan, diharapkan dengan kemampuan yang dimiliki akan memiliki kontribusi besar bagi kemajuan daerah. Sebab berdasarkan pengalaman pribadi, kesulitan yang sedang dialami seseorang tidak menghalangi seseorang untuk sukses,” katanya.
Rocky melihat ruang literasi dan ruang intelektual Pemuda di Jambi masih kurang, hal ini membuat Pemuda Jambi banyak menghabiskan waktunya dengan hura-hura dan main-main. Tidak adanya ruang diskusi di Jambi, Rocky merasa resah bagaimana Pemuda mau mengapresiasikan pemikiran, karya tulisan mereka.
Rocky juga memandang tentang lapangan pekerjaan yang semakin sempit dan juga Pemuda terus bermunculan, serta kedepannya akan menghadapi gerus Demografi di tahun 2020. Semuanya harus dituntaskan, karena Pemuda yang terus muncul, kalau tidak disikapi dengan baik oleh Pemerintah akan meningkatkan kriminalitas yang tinggi.
“Karena tanpa lapangan kerja yang baik, pemuda ini akan jadi pengangguran. Saya sendiri banyak membina anak-anak muda untuk menjadi pengusaha. Saya ingin menimbulkan sifat-sifat Wirausaha dalam tubuh mereka agar mereka tidak terpaku menjadi karyawan atau PNS,” jelas Rocky.
Masih banyaknya permasalahan yang terjadi di Jambi ini, semuanya harus di selesaikan dengan kebijakan. Rocky ingin membantu masyarakat maka dari itu, ia tertarik terjun ke dunia Politik. Rocky mengungkapkan, karena kesulitan ekonomi yang dihadapi orang tua, dia terpaksa menumpang hidup bersama kerabat agar bisa melanjutkan pendidikan sambil bekerja.
Untuk diketahui, Rocky Candra merupakan pemuda kelahiran Bandar Lampung dan keturunan Minang serta Besar di Kerinci dan istrinya orang Jambi. Ia berprofesi sebagai Wirausaha dan memiliki usaha diberbagai sektor berupa Perkebunan, Kontruksi, Pengadaan, Printing dan Fotografer serta yang lainnya. (Rul/bdh)