Kualatungkal, AP—Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Tanjabbar menggelar sosialisasi Bank Sampah di Kelurahan Patunas, Selasa (30/10) pagi. Selain DLH, turut hadir pembicara dari Bank Sampah Jambi, Santoso.
Dengan adanya Bank Sampah, disamping bisa menghasilkan rupiah, juga menjaga lingkungan tetap asri.
Sosialisasi ini mendapat respon positif dari warga, terutama masyarakat di Kelurahan Patunas dan Kelurahan Tungkal III yang hadir dalam acara tersebut.
Salah satu peserta sosialisasi, Budi mendukung penuh dengan adanya Bank Sampah di Tanjabbar.
Kata Budi, masyarakat dirangsang dengan jual beli sampah, dengan sendirinya ada kesadaran untuk membuang sampah pada tempatnya.
Sampah non organik, seperti botol plastik dan kantong plastik, bisa dijual ke bank sampah. Artinya, masyarakat bisa menabung melalui sampah yang diantar ke Bank Sampah.
“Itu tergantung kesepakatan, bisa diambil langsung ataupun ditabung dulu. Sampah yang dipilah-pilah, dihargai per kilo. Ini langkah yang positif. Kami sebagai warga sangat apresiasi. Cuma untuk memulainya, perlu sosialisasi yang kuat ke semua elemen,” kata Budi yang juga tergabung dalam Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) Kelurahan Patunas.
Untuk mendirikan Bank Sampah, lanjut Budi, Dinas Lingkungan Hidup bersedia menyiapkan lahan. Tinggal keinginan dari masyarakat, sebagai pengelolanya.
Dari pemaparan Santoso, pengelola Bank Sampah di Kota Jambi memberikan penjelasan cara kerja Bank Sampah. Dari sampah-sampah ban bekas misalnya, bisa diolah menjadi pot bunga, dan dijual kembali.
Tak hanya itu, dari sisi bisnis, masyarakat bisa menabung melalui sampah non organik yang dijual ke Bank Sampah.
“Tidak perlu banyak, tiga orang bisa mengelola Bank Sampah,” kata Santoso.(It)