Jambi, AP – Pesawat Lion Air JT 610 dipastikan jatuh di Tanjung Karawang oleh Badan Pencarian dan Penyelamatan Nasional (Basarnas), saat ini pihak Lion Air sudah mendirikan posko pdi Jakarta.
Diketaui terdapat empat posko yang didirikan, diantaranya pusat krisis utama di Bandara Halim Perdanakusuma depan Gedung Maintenance Division, posko di Rumah Sakit Polri Soekanto, Kramat Jati Jakarta Timur, posko di Hotel Ibis Cawang, tempat keluarga korban menginap, dan posko di Terminal 1B Bandara Soekarno Hatta.
Di samping empat posko tersebut, pihak Lion Air juga membuka posko pengaduan di tiap daerah. Diantaranya di Pangkal Pinang, Bangka Belitung, Jambi, dan di Bandara Kualanamu, Sumatera Utara.
Posko di Bandara Halim Perdanakusuma sendiri difungsikan sebagai pusat pendataan dan pelaporan keluarga korban. Sejak Senin malam hingga Selasa siang, (30/10). ada sekitar 110 anggota keluarga dari 87 korban yang melapor ke petugas.
Asisten Manajer Lion Air Group Tri Siswoyo mengatakan, untuk pusat krisis Lion Air JT610 di Bandara Halim Perdanakusuma (HLP) Jakarta Timur akan beroperasi hingga Jumat (02/11).
“Posko sudah dibuka sejak Senin malam, dan beroperasi selama 24 jam hingga Jumat, 2 November,” kata Tri saat ditemui di pusat krisis Lion Air JT610, Bandara Halim Perdanakusuma, Selasa, (30/10).
Ia menjelaskan, pertimbangannya karena umumnya proses evakuasi berlangsung sekitar enam hari hingga satu minggu. Akan tetapi, Tri menyebutkan keputusan akhir masih akan menunggu situasi di lapangan, sehingga ada kemungkinan operasional posko akan diperpanjang oleh pihak Lion Air.
“Operasional posko akan diperpanjang jika proses pencarian dan evakuasi belum selesai, dan jika masih banyak korban yang belum teridentifikasi, ataupun masih banyak keluarga korban yang belum melapor,” kata Tri.
Jika diperpanjang, Tri menyampaikan, pihaknya kemungkinan akan memindahkan pusat krisis ke Kantor Operasional Lion Group (LOC) di Kota Tangerang. met