Jambi, AP – Badan Pusat Statistik (BPS) Jambi mencatat ekonomi Provinsi Jambi pada triwulan III-2018 dibanding triwulan III-2017 (y-on-y) tumbuh 4,77 persen yang didukung oleh hampir semua lapangan usaha, kecuali jasa keuangan dan asuransi yang menurun 2,32 persen.
Kepala BPS Provinsi Jambi, Dadang Hardiawan di Jambi, Rabu, (07/11), mengatakan pertumbuhan tertinggi dicapai oleh informasi dan komunikasi sebesar 7,74 persen diikuti pertambangan dan penggalian 7,61 persen serta pengadaan listrik dan gas sebesar 6,38 persen.
Struktur PDRB Provinsi Jambi menurut lapangan usaha atas dasar harga berlaku pada triwulan III-2018 tidak menunjukkan perubahan yang berarti. Pertanian, kehutanan dan perikanan, pertambangan dan penggalian, perdagangan besar eceran, reparasi mobil, sepeda motor, serta industri pengolahan masih mendominasi PDRB Provinsi Jambi.
Bila dilihat dari penciptaan sumber pertumbuhan ekonomi Provinsi Jambi triwulan III-2018 (y-on-y), pertambangan dan penggalian menjadi sumber pertumbuhan tertinggi sebesar 1,79 persen, diikuti pertanian, kehutanan dan perikanan 0,79 persen, perdagangan 0,61 persen serta industri pengolahan sebesar 0,46 persen.
“Ekonomi Provinsi Jambi kumulatif sampai dengan Triwulan III-2018 dibanding periode yang sama tahun sebelumnya tumbuh 4,70 persen,” kata Dadang Hardiawan.
Pertumbuhan terjadi pada semua lapangan usaha dan pertumbuhan tertinggi dicapai oleh informasi dan komunikasi sebesar 8,22 persen, diikuti penyediaan akomodasi dan makan minum sebesar 6,83 persen serta pertambangan dan penggalian sebesar 6,43 persen.
Struktur perekonomian Sumatera secara spasial pada triwulan III-2018 masih didominasi oleh provinsi lumbung energi. Tiga provinsi dengan share terbesar adalah Provinsi Riau sebesar 23,47 persen, Sumatera Utara dengan share sebesar 22,60 persen dan Sumatera Selatan sebesar 13,12 persen.
Provinsi Jambi bila dilihat dari distribusinya terhadap PDRB Sumatera berada pada peringkat ketujuh, yaitu sebesar 6,34 persen. ant