Kerinci, AP – Akibat hujan yang melanda kabupaten Kerinci, beberapa pekan terakhir, tidak hanya mengakibatkan banjir, longsor. Namun, juga mengakibatkan lahan pertanian terancam Puso.
Untuk mengihindari terjadinya Puso, banyak petani memilih memanen Padi mereka lebih dini. Di desa Pulau Tengah, Kecamatan Keliling Danau, contohnya, pada Minggu (11/11) lalu banjir semakin besar. Kondisi ini, diakibatkan Air Danau Kerinci yang semakin naik, sehingga tidak sedikit lahan pertanian warga terendam.
“Pada Minggu lalu, air Danau semakin naik menyebabkan sawah warga terendam,” ujar Izudin.
Pengakuan dia, untuk menghindari agar tidak terjadi puso, banyak petani yang sibuk panen dini. “Banyak petani panen awal, mana yang bisa di lakukan pada lahannya masing-masing, meskipun padi mereka belum layak panen,” bebernya.
Melihat kondisi ini, dirinya berharap adanya perhatian dan bantuan dari pemerintah, apalagi mereka telah mengeluar biaya yang cukup tinggi. “Kita berharap, semoga para petani mendapatkan Asuransi,” harapnya.
Dari data yang diperoleh ini dari Dinas Tanaman Pangan dan Holtikutural kabupaten Kerinci, hingga saat ini, sekitar 184 hektar lahan pertanian yang terendam banjir, di Tiga kecamatan dalam kabupaten Kerinci sedangkan lahan sawah yang telah ditanami padi terendam seluas 59 hektare.
“Ya, dari data yang masuk ke kita, ada Tiga kecamatan yang terendam banjir, masing-masing di Tiga kacamatan yaitu, kecamatan Depati Tujuh, Keliling Danau dan Danau Kerinci,” ujar Kabid Pertanian Melalui Kasi Pertanian, Imelda.
Dia menyebutkan, untuk luasan lahan pertanian yang terendam banjir yakni 184 hektare, dimana lahan yang telah ditanami padi terendam seluar 59 hektare, untuk desa terparah terendam banjir adalah desa Tanjung Pauh Mudik luas terendam, Kecamatan Keliling Danau 45 hektare dan Koto Lanang 40 hektare sedangkan Kayu Aho Mangkak 40 hektare kecamatan Depati Tujuh.
“Untuk desa desa Tanjung Pauh Hilir 30 Hektar, Ujung Pasir 15 hektare, Koto Tuo Ujung Pasir 10 hektar Koto Petai 2 hektare dan Pendung Talang Genting,” bebernya.
Tidak hanya padi yang terendam, bahkan akibat banjir Padi yang siap dipanen berdampak puso dengan luasan 17 hektar yakni desa Koto Lanang dan Kayu Aho Mangkak kecamatan Depati Tujuh.
“Dalam waktu dekat ini kita akan memberikan bantuan bibit benih terhadap sawah yang terendam kita saat ini masih menunggu data dari penyuluh”, pungkasnya. (hen)