Kualatungkal, AP – 50 unit hunian nelayan bantuan pusat dibobol maling. Seluruh kabel listrik yang telah terpasang di bangunan ini raib, berikut stop kontak dan 350 lampu yang sudah terpasang.
Informasi yang dihimpun, diperkirakan aksi pembobolan rumah nelayan ini terjadi dua bulan lalu. Selain kabel dan stop kontak (saklar), mesin pompa air juga hilang dari lokasi.
Sebagaimana diakui Kadir, pelaksana pembangunan Rumah Nelayan di Parit V. Dia mengaku kaget dengan kejadian ini.
“Ya sekitar dua bulan lalu kejadiannya. Kita memang belum melapor ke polisi,” ujar Kadir Senin (19/11).
Diakui dia, pasca pembangunan selesai awal 2018 lalu, dirinya sempat menempatkan penjaga di komplek perumahan nelayan ini. Namun hanya beberapa bulan, penjaga rumah hunian ini tidak lagi berada di tempat.
“Rupanya yang jaganya bukanlah orang situ (asli tungkal),” ungkapnya.
Menurut Kadir, diduga pelaku sengaja menarik kabel listrik dengan memanjat plafon. Bahkan ada beberapa pintu rumah yang dibobol dan diambil.
“Semuanya kan dikunci, tapi ada yang dijebol. Kayaknya mereka naik dari atas plafon,” ujar pria berdarah Bugis ini.
Kadirpun akhirnya menyanggupi penggantian kabel baru berikut stop kontak, meski perumahan ini sudah diserah terimakan ke Satker SNVT Provinsi Jambi awal 2018 silam.
“Iya serah terima ke Dinas Perkim Tanjabbar dari Satker SNVT memang belum. Sementara DKP hanya pengawas dan penerima bantuan. Tapi gak apa-apalah, mengenai kabel listrik yang hilang sudah kita ganti,” ungkap Kadir.
Terpisah, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Tanjabbar, Ir Zabur Rustam membenarkan jika kabel listrik dan stop kontak di perumahan nelayan Parit V hilang dibobol maling.
“Minggu kemarin waktu saya ngecek ke lokasi, banyak saklar, lampu dan kabel hilang. Ada juga pintu yang rusak dan dibawa kabur,” ujar Zabur.
Terkait hal ini, lanjut Zabur, pihak rekanan telah bersedia mengganti kehilangan alat listrik di rumah hunian nelayan ini. “Ya rekanannya siap mengganti yang hilang,” tutur Zabur.
Sebelumnya diwartakan, Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Tanjabbar telah menyeleksi calon penerima hunian rumah nelayan di Parit V. Dari 115 yang mendaftar, terseleksi 50 nelayan yang layak menempati rumah bantuan Kemenpupera itu.
Penerima bantuan yang diutamakan adalah nelayan asli, tidak memiliki rumah dan tingkat perekonomian dibawah rata-rata.
Nama-nama nelayan yang telah terseleksi itu sudah diajukan ke Bupati Tanjabbar untuk di-SK kan. Setelah di SK kan, nelayan yang terdata sudah berhak menempati rumah bantuan tahun 2017 lalu itu. (it)