Lingga,AP – Pemerintah Kabupaten Lingga Kepulauan Riau memastikan rencana pembangunan tambak perikanan dengan investasi 1,6 trilyun segera berjalan. Kepastian itu disampaikan langsung bupati Lingga H Alias Wello di Dabo Singkep pada Selasa siang (20/11) usai puncak peringatan HUT Kabupaten Lingga ke-15.
Pemkab Lingga bahkan sudah mempersiapkan segala perangkat teknis untuk segera memulai rencana besar tersebut.
Dikatakan Wello, seiring beroperasionalnya tambak – tambak itu maka akan membutuhkan pasokan pakan yang juga sangat besar. “Perkiraan tim kita, sedikitnya pakan yang harus disiapkan sekitar 100 ton perhari,”ucap Wello.
Wello menjelaskan, kalau Lingga tidak mungkin sanggup menyediakan pakan sejumlah itu secara berkelanjutan. Karena itu Pemkab Lingga meminta ketersediaan pakan berupa jagung itu dapat disupport dari Kabupaten Tanjung Jabung Timur. “Secara khusus saya sudah sampaikan ke pak bupati Romi supaya nanti pakannya dari Tanjabtim, pak bupati sudah menyatakan siap, insya Allah ini menjadi berkah bagi kedua daerah bersaudara ini,”ujarnya.
Terpisah, bupati Romi Hariyanto mengakui bahwa untuk memasok pakan tersebut saat ini sudah sampai tahap pemantapan. Lanjut Romi, untuk ketersediaan jagung sebanyak 100 ton perbulan dibutuhkan sedikitnya 300 hektar lahan. Perhitungan itu dengan asumsi perketar produksi jagung di angka minimal 4 ton. Dalam waktu dekat Romi akan mengumpulkan para stafnya untuk menindaklanjuti rencana tersebut.
Ketersediaan lahan diyakini Romi tidak menjadi kendala. Saat ini di Tanjabtim terdata ada 1500 hektar lahan jagung. Untuk memenuhi permintaan 1200 ton pertahun itu cukup hanya dua kali panen. “Dua kali panen saja kita optimis bisa menyisihkan 1200 ton itu,”kata bupati.
Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Tanjabtim Sunarno menjelaskan bahwa konsistensi pertanaman jagung di Tanjabtim salalu pasca musim panen padi. Karena itu dia berharap pola distribusi jagung untuk pakan tambak di Lingga yang mencapai 100 ton perbulan bisa diakumulatif. Alasannya, jika diambil hanya 100 ton perbulan dikhawatirkan petani akan menjual sisa panennya ke pasar lain. Sedangkan masa panen tidak bisa diatur Kontinyu perbulan. “Harapan kita nantinya pihak pengelola tambak di Lingga bisa tampung jagung kita minimal pertiga bulan supaya quota yang jadi kewajiban kita terpenuhi. Kita tentu tidak bisa menahan petani untuk menyetok hasil panen mereka berbulan – bulan,”jelas Sunarno.
Menanggapi itu, bupati Romi menegaskan bahwa dia akan mengupayakan solusi terbaik agar permintaan Lingga bisa diakomodir tanpa harus membuat petani risau. Salah satunya adalah dengan membicarakan soal kesediaan Lingga menampung jagung Tanjabtim secara triwulan. “Kalaupun nanti ada kendala di sana, kita akan upayakan BUMD bisa mengambil peran sebagai instrumen penampung sementara,”janjinya.
Romi juga mengingatkan bahwa saat tambak – tambak itu nanti operasional, ketersediaan pakan oleh Tanjabtim itu juga akan meningkatkan lagi potensi surplus jagung Tanjabtim. Karena itu dia meminta khususnya kepada para petani agar lebih giat lagi meningkatkan produktivitas jagungnya. “Insya Allah Ini menjadi pendorong agar kita semakin gigih lagi bekerja keras meningkatkan ekstensifikasi maupun intensifikasi produksi jagung kita. Kerjasama ini saya yakini membawa keberkahan bagi kedua daerah khususnya petani jagung,” tandas Romi.
Lingga hari ini, Rabu (21/11) direncanakan melakukan pemantapan rencana pembangunan tambak ikan dan udang berskala besar dengan total investasi mencapai 1,6 trilyun. Para investor yang akan menggarap projek ini dibawa langsung oleh Kepala Staf Kepresidenan Jendral Purnawirawan Muldoko. Selain memfasilitasi para investor tambak, mantan Panglima TNI itu direncanakan hadir di Dabo Singkep siang ini terkait kerjasama pengembangan kelapa dalam oleh tiga kabupaten saling berbatasan yakni Tanjabtim – Lingga – Indra Giri Hilir.(fni)