Muaratebo, AP – Pasi ops, Kodim 0416 Bungo Tebo (Bute) Kapten Sulasa Hadi, memberikan materi pembekalan kepada Masyarakat Peduli Api (MPA) dan para peserta pelatihan dalam peningkatan keterampilan penggunaan alat pemadam kebakaran (Damkarhutla) yang di gelar Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tebo mengatakan bahwa peran MPA adalah menjaga kelestarian hutan dari ancaman yang bisa mempengaruhi ekosistem lingkungan.
Jika terjadi Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) menurut Sulasa Hadi, akan menjadi tanggung jawab kita bersama. Dampak Karhutla berpengaruh besar terhadap kehidupan manusia maupun ekosistem lingkungan dan dapat menganggu roda perekonomian, kesehatan, ekosistem tanah maupun lingkungan hidup lain.
“TNI ditugaskan untuk mengawal dalam penanggulangan pencegahan Karhutla bisa terlaksana dengan baik karena TNI terlibat berdasarkan Undang-Undang tentang Tugas TNI, Perda dan SK bupati,” kata Sulasa Hadi.
Sulasa Hadi menguraikan, jumlah titik api atau Hot spot yang terjadi di Tebo “lanjut Sulasa Hadi, Januari hingga Oktober 2018, sebanyak 49 hot spot terpantau di kecamatan sumay. 21 hot spot lahan terbakar seluas 42 ha, sebagian besar di dominasi akibat ulah pembalakan hutan dan pembukaan lahan perkebunan.
Kemudian kecamatan Tujuh Koto ada 11 titik dengan luas lahan 23 ha, kecamatan Serai Serumpun 6 titik api luas lahannya 13 ha, Tebo ulu 6 titik api luas lahan 15 ha, dan kecamatan Muara Tabir 5 titik api, luasnya 9 hakter.
“Sulasa Hadi menegaskan ada sanksi berat terhadap pelaku pembakar lahan, banyak kasus terjadi tidak di temukan pelakunya. Tapi saat ini sebagian warga sudah mulai sadar, namun banyak juga belum,” pungkasnya.
Akhir kegiatan pelatihan keterampilan penggunaan alat Damkarhutla Jum’at (23/11) di lanjutkan dengan cara menggunakan alat dan simulasi Damkarhutla di ikuti peserta MPA di dampingi instruktur Manggala Agni dan di tutup oleh kepala BPBD Tebo Hari Sugiarto.
“Hari Sugiarto menuturkan, pelatihan ini wajib sebagai pembekalan MPA dan peserta lainnya terutama sekali dalam penggunaan alat Damkarhutla. Jangan sampai saat kejadian di lapangan mereka tidak bisa untuk menggunakan alat Damkarhutla tersebut. (ard)