Kerinci, AP – Guna mendukung peningkatan pendapatan sektor Pariwisata, tentu tidak terlepas dari Sarana dan Prasarana (Sapras) yang memadai.
Numun tidak semua pembangunan sesuai dengan spekc. Seperti halnya, pembangunan sarana dan prasarana objek wisata di kaki Gunung Tujuh, Kecamatan Gunung Tujuh, Kabupaten Kerinci tahun 2018, dinilai dikerjakan asal jadi.
Informasi yang diterima, pembangunan sarana dan prasarana ini, di bawah naungan Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan, dan pariwisata (Disporabudpar) Kabupaten Kerinci.
Berkaitan dengan pembangunannya, warga menilai terkesan asal jadi. Pasalnya, proyek yang dilaksanakan 2018 ini, namun sudah mulai rusak.
“kita menduga pengerjaannya asal jadi, kualitasnya dipertanyakan dan sudah ada yang mulai rusak, padahal baru saja dibangun, selain itu tanpa ada finishing,” sebut Iwan, salah seorang warga Gunung tujuh.
Selain itu, menurut Iwan, pekerjaan tembok penahan, diduga kuat tanpa pengalian pondasi. “Coba lihat pada pekerjaan pasangan batu tidak terlihat pengalian tapak pondasi, batu pun terlihat jelas terletak diatas tanah, semen pun sedikit nempel di pasangan batu,” ungkapnya.
Untuk peningkatan Pariwisata di Kerinci, beberapa bulan yang lalu, Pemerintah Kabupaten Kerinci bersama dengan Balai Besar Taman Nasional Kerinci Seblat (BBTNKS) telah menandatangani MoU untuk pengembangan sektor pariwisata, termasuk yang berada di kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS).
Humas Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) Kerinci, Mailin dikonfirmasi mengatakan pekerjaan tersebut dari Dinas Pariwisata Kabupaten Kerinci.
“TNKS dan Dinas Pariwisata memang ado MoU tentang pengelolaan pariwisata di Kabupaten Kerinci yang masuk wilayah TNKS, namun untuk pengerjaan dari Dinas Pariwisata dan sumber dana juga dari dinas pariwisata,” sebutnya.
Terkait pembangunan sarana dan prasarana objek wisata Gunung tujuh, Dinas Pariwisata Kabupaten Kerinci belum bisa dikonfirmasi. (hen)