Batanghari,AP- Dinas Perikanan Dan Ketahanan Pangan Kabupaten Batanghari saat ini gencar mensosialisasikan penerapan inovasi budidaya ikan lele dengan menggunakan sistem bioflok. Program tersebut merupakan program rujukan pemerintah pusat oleh,Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya (Ditjen PB) dalam upaya mendorong ketahanan pangan Indonesia.
Untuk itu, Dinas perikanan Dan Ketahanan Pangan Kabupaten Batanghari melirik,banyaknya kawasan daerah batanghari yang strategis sebagai sasaran pengembangan teknologi tersebut, melalui program Bioflok dengan memanfaatkan lahan sekitar.
Sosialisasi dan promosi budidaya ikan dengan sistem bioflok ini,sebelumnya telah ditampilkan Dinas Perikanan Batanghari dalam pentas Batanghari Expo di Stand Pestival tapah melenggang pada Hari Ulang(HUT) Kabupaten Batanghari ke 70 tahun 2018 pada tanggal 1-5 Desember lalu.
Kepala Dinas Perikanan Dan Ketahanan Pangan Kabupaten Batanghari, Ir. Kusumo Adiwijoyo menyampaikan, Kawasan pemukiman,Perkebunan,dan lembaga pendidikan non formal seperti pondok pesantren, merupakan lingkungan yang efektif untuk pengembangan usaha, sehingga pengenalan usaha lele bioflok ini diharapkan akan mampu mewujudkan pemberdayaan sumber daya alam dan sumber daya manusia.
“Kita punya tanggung jawab moral untuk membangun ekonomi dan peningkatkan kualitas SDM yang ada. Dengan mulai memperkenalkan ikan sebagai sumber pangan bagi mereka, Budidaya Ikan Lele Sistem Bioflok sangat praktis dan ekonomis.” Ujarnya.
Kusumo menjelaskan,Sektor perikanan merupakan salah satu sektor yang berperan besar dalam peningkatan perekonomian daerah.
“Secara geografis Kabupaten Batanghari termasuk wilayah strategis dan potensi besar bagi masyarakat untuk budidaya ikan.Dengan sistem bioflok mampu mengangkat perekonomian masyarakat.Secara teknis petani akan didampingi oleh petugas penyuluhan berkenaan dengan budidaya ikan dengan sistem bioflok.”Tutupnya.Sup