Muarasabak, AP – Sejak ditetapkan per tanggal 1 Januari 2018 lalu, portal disebelah barat dan timur Jembatan Muarasabak (JMS) telah ditutup Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim) melalui Dinas Perhubungan (Dishub). Namun walaupun sudah ditutup, tronton dengan muatan alat berat masih bisa melintasi di jembatan tersebut.
Seperti yang terjadi pada Sabtu (05/01) sekitar pukul 03.15 WIB dini hari. Saat tronton sedang melintasi di Jembatan Muarasabak, salah satu warga Kecamatan Muarasabak Timur sempat memvideokan dan mengunggah video tersebut ke Media Sosial (Medsos).
Kepala Dishub Tanjabtim, Yan Rizal melalui Kabid Lalu Lintas, Rizaldi mengaku bahwa pihaknya belum ada mendapatkan laporan terkait hal tersebut. Namun Rizaldi menjelaskan, sejak tanggal 1 Januari 2019 lalu, portal sudah tidak dijaga lagi dan ditutup mati. “Sebelum tanggal 1, portal di jembatan itu masih buka tutup, dengan pertimbangan masih ada pekerjaan pembangunan dari pemerintah. Tapi setelah itu portal kita tutup mati,” jelasnya.
Dia menceritakan, bahwa baru-baru ini sempat terjadi kemacetan, karena ada aktifitas over skip di portal JMS. Rupanya portal tersebut telah dirusak dan dibobol oleh orang yang tidak bertanggung jawab. “Bisa saja kejadian pada Sabtu subuh itu, portal JMS juga dibobol. Nanti saya akan perintahkan staf untuk memeriksanya,” ungkapnya.
Untuk menindaklanjuti hal tersebut, pihaknya akan melakukan pengawasan di portal. Namun, tidak dengan waktu 24 jam, ada batasan-batasan waktunya. “Kita kasihan juga dengan anak-anak yang menjaga portal, harus 24 jam sampai pagi. Yang jelas kita nanti akan melakukan pengawasan dengan batasan waktu,” cetusnya.
Rizaldi menambahkan, sebelumnya pihaknya pernah berwacana portal JMS itu ditutup mati tanpa menggunakan gembok atau permanen. Tapi karena banyak pertimbangan, Dishub Tanjabtim tidak menggunakan wacana tersebut. “Pertimbangan kita, mobil damkar tidak bisa melewati portal itu jika ditutup mati. Kemudian ada salah satu ambulance di Nipah Panjang tingginya melebihi portal. Nanti kalau dibuat permanen mobil damkar dan ambulance tidak bisa lewat,” tukasnya. (fni)