Kerinci, AP – Selain telah memiliki sertifikat dan hak paten, Kayu manis (casiavera) Kerinci telah mendunia. Saat ini, Dewan Rempah Indonesia juga menawarkan kerja sama dengan PT EKI tentang pengembangan dan Perdagangan Kayu manis.
Kayu manis atau Cassiavera (Koerintji cinnamon) yang telah dikembangkan sejak Pemerintahan Hindia Belanda pada tahun 1929 bersamaan dengan perkebunan teh kayu aro, juga menjadi komoditi unggulan yang diekspor ke negeri Paman Sam dan Belgia, yang menjadi negara eksportir terbesar untuk jenis Cassiavera.
Bupati Kerinci, Adirozal, saat ditemui di kantor Bupati Kerinci, Selasa pagi (15/1), usai menerima Tim dari Dewan Rempah Indonesia, mengatakan dirinya menerima tawaran kerja sama dengan PT EKI tentang pengembangan dan Perdagangan Kayu manis, agar nantinya hasil olahannya bisa di ekspor ke luar negri seperti Belgia.
“Iya, tadi pagi pihak dewan rempah berkunjung kerumah Dinas membahas masalah kerja sama terkait pengembangan dan perdanganggan Kayu manis Kerinci,” ungkap Adirozal.
Usai pertemuan, sebut dia, mereka juga langsung meninjau sejumlah Kebun di Kerinci, diantaranya di Kecamatan Siulak, Gunung Kerinci, Siulak Mukai, Gunung Raya, Bukit Kerman, dan Gunung Tujuh.
Dismping itu, terkait tawaran kerjasama ini, Tim ini juga akan melakukan Seminar. “Besok mereka juga akan mengadakan seminar diruang pola, hal ini terkait pengembangan dan perdanganggan Kayu manis Kerinci, yang akan diikuti pengusaha dan petani kulit manis”, katanya. (hen)