Kerinci, AP – Sejak 2016 lalu, Kayu manis Kerinci telah mengantingi sertifikat Indikasi Geografis (IG) dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) Republik Indonesia. Meskipun demikian Lahan Kayu manis Kerinci, perlu terus dikembangkan.
Namun, untuk pengembangan tanaman Cassiavera di Kerinci, masih terkendala beberapa hal. Diantara, wilayah Hutan Produksi Pola Partisipasi Masyarakat (HP3M) dan Minimnya APBD Kerinci.
Bupati Kerinci, H. Adirozal dalam acara Simposium Kayu Manis Koerintji, saat kegiatan dengan Dewan Rempah Indonesia (DRI), diruang pola kantor bupati Kerinci, kemarin, mengatakan mengingat prospek kedepan, lahan kayu manis di Kerinci, perlu terus dikembangkan.
Dia juga menyebutkan, sebelum 2016 luas tanaman kayu manis di Kerinci 38.598 Ha. Kondisi itu terus meningkat menjadi 40,762 Ha, dengan produksi mencapai 53.249 ton/tahun kulit kering. Hal ini berdasarkan Statistik 2018, yang dipasarkan ke pasar dalam dan luar negeri.
“Mengingat pangsa pasar yang cukup baik, maka prospek pengembangan dan perluasan perkebunan kayu manis di Kabupaten Kerinci, masih memiliki lahan produktif seluas lebih 12.000 hektar yang tersebar diwilayah Kerinci,” ungkapnya.
Untuk perluasan dan pengolahan, sebut dia, saat ini pemerintah daerah, terkendala pemanfaatan lahan masyarakat yang terdapat dalam wilayah hutan produksi pola partisipasi masyarakat (HP3M) seluas 33.000 Ha, yang merupakan kawasan yang sudah lama dimanfaatkan masyarakat (lebih dari 35 tahun).
“Sampai saat ini masih belum dilepaskan statusnya sebagai hak milik masyarakat sedangkan areal ini berpotensi untuk dikembangkan komoditi tanaman perkebunan terutama tanaman Kayu manis,” beber Adirozal, didepan Tim Dewan Rempah Indonesia, di ruang aula kantor bupati, kemarin.
Kendala lain katanya, APBD Kerinci yang sangat terbatas, sehingga pengembangan Kayu manis di Kabupaten Kerinci, belum bisa optimal.
“Untuk itu kami sangat berharap pemerintah pusat, provinsi maupun swasta untuk dapat membantu Kabupaten Kerinci dalam melakukan pengembangan, pengolahan dan pemasaran Kayu manis,” tandasnya. (hen)