Muarasabak,AP – Karena sering dilakukan pemadaman listrik secara mendadak di Kecamatan Nipah Panjang, Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim), membuat masyarakat merasa kecewa. Bahkan dalam bulan Januari ini saja, boleh dikatakan setiap hari terjadi pemadaman.
Menanggapi hal itu, Arie Suryanto, salah satu masyarakat Kecamatan Nipah Panjang dan juga selaku Pemerhati Kebijakan Publik mengungkapkan, jika terus dilakukan pemadaman listrik seperti ini, maka kerugian besar bagi masyarakat selaku pelanggan. Apa lagi waktu pemadaman itu tidak diberitahukan.
“Seharusnya, kalau memang ada pemadaman, tolong dikasih tahu kepada masyarakat. Minimal disampaikan melalui surat edaran atau melalui media,” ungkap Arie Suryanto, jum’at (18/1) kemarin.
Dan jika ada gangguan atau tiang yang tumbang, lanjutnya, seharusnya pihak PLN lebih sigap dalam hal ini. “Karena kalau ini terus berlarut, maka masyarakat sangat kecewa dengan pelayanan yang ada. Apa lagi kalau masyarakat sedang asik nonton, mati lagi mati lagi. Itu belum menyangkut elektronik yang rusak. Kalau masyarakat terlambat sedikit membayarnya sudah mulai mau dicabut. perhatikan dong kepentingan masyarakat dibawah,” ujarnya.
“Saya heran pada akhir akhir ini sering sekali lampu hidup mati hidup mati tanpa memberitahukan terlebih dahulu ke masyarakat. Apa dia tidak tahu, kalau sering mati dan hidupnya lampu itu membuat daya listrik naik, tentunya membuat tarif tambah naik,” tegasnya.
Hal senada juga keluhkan oleh Sulistianingsih, warga RT 03, RW.06 Kelurahan Nipah Panjang ll. Ia sangat kecewa dengan pemadaman listrik tersebut tidak ada pemberitahuan kepada masyarakat. Setidaknya, kalau ada pemberitahuan masyarakat bisa siap siap untuk menghadapi lampu yang sering hidup mati tersebut.
“Terkadang kondisi lampu mati hidup itu disaat kami para ibu ibu menyiapkan makan keluarga didapur. Jadi kalau ada pemberitahuan terlebih dahulu, tentu kami bisa mengatur jadwal masak untuk keluarga,” keluhnya.
Sementara itu, Menanggapi hal tersebut, Sadam Abdul Hakim selaku Manager PLN ULP Muara Sabak saat dimintai keterangan melalui pesan WhatsApp belum merespon. Bahkan ketika dihubungi via telepon tidak mengangkat panggilan masuk.
Reporter : Sugianto Nipah/fni