Jambi, AP – Universitas Jambi memberangkatkan dua mahasiswa kelompok terakhir untuk mengikuti kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) International ASEAN 2019 ke Filipina.
“Hari ini diberangkatkan tiga mahasiswa dari Fakultas Pertanian dan Biologi untuk ikut program PPL SEA TVET di Filipina,” kata Penanggung Jawab PPL ASEAN UPT Layanan Internasional Unja, Rahmalia di Jambi, Kamis (24/01).
Para mahasiswa akan tinggal di negara tujuan selama 28 hari, dan sedangkan kelompok pertama telah diberangkatkan sejak pertengahan Januari 2019.
“Delapan mahasiswa telah berangkat lebih awal, semuanya dari Fakultas Ilmu Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP). Mereka semuanya ikut program mengajar,” katanya.
Tiga mahasiswa melakukan PPL Internasional ASEAN di perguruan tinggi di Thailand, dan lima lainnya di Filipina.
Namun berbeda dengan tiga mahasiswa yang berangkat terakhir, mereka akan bergabung dan melakukan PPL Internasional di bidang industri pertanian di sana. Sedangkan di Jambi saat ini terdapat delapan mahasiswa Thailand dan Filipina yang ikut program yang sama.
“Bila dari FKIP mengajar, maka dari Fakultas Pertanian mereka akan PPL di industri di sana. Rata-rata mereka akan kembali ke Jambi pada 10 Februari mendatang,” katanya.
Menurut Rachmalia, negara tujuan masih ke Filipina dan Thailand. Namun tahun mendatang tidak menutup kemungkinan ke Vietnam atau ke Kamboja tergantung dari jumlah perguruan tinggi ASEAN yang mendaftar dan ikut program ini.
SEA Teacher Project atau juga biasa disebut dengan Pre-Service Student Teacher Exchange in Southeast Asia, adalah sebuah program yang bertujuan untuk memberikan kesempatan bagi mahasiswa dari universitas yang ada di Asia Tenggara untuk memiliki pengalaman praktikum mengajar di sekolah-sekolah di negara-negara lain di Asia Tenggara.
Program SEA Teacher Project ini diinisiasi Southeast Asian Ministers of Education Organization (SEAMEO). Sebuah organisasi yang didirikan pada 1965 yang melibatkan negara di Asia Tenggara untuk mempromosikan kerja sama di bidang pendidikan, ilmu pengetahuan dan kebudayaan di negara-negara anggota.
“Setiap peserta akan mendapat sertifikat, dan wajib melalukan presentasi hasil kegiatan mereka,” kata Rahmalia. ant