Kualatungkal, AP – Waldi salah satu masyarakat Kota Kualatungkal yang sehari harinya berjualan di Pujasera, kecewa hasil pekerjaan proyek jalan rigit beton jalan Patunas tidak memuaskan.
Betapa tidak, satu bulan setelah dikerjakan, jalan Patunas sudah tidak rata, batu kerikil seharusnya dibaluti mutu beton terkelupas, tak pelak material batu muncul ke permukaan.
Tidak hanya itu, ruas jalan Patunas menebarkan debu dan pasir. Kuat dugaan, mutu beton tidak memenuhi standar sehingga membuat badan jalan tersebut rentan terjadi kerusakan.
Waldi menuturkan, keganjilan dari awal mula pekerjaan sudah terlihat, seperti penimbunan jalan menggunakan tanah merah, penimbunan bekas drainase menggunakan pecahan drainase, pengecoran lantai dasar yang berburu dengan pengecoran badan jalan utama dan pembuatan drainase menggunakan molen.
“Saya setiap hari melihat progres pekerjaan jalan patunas, sepertinya mereka kerja tidak mengutamakan kualitas, hanya mengejar waktu selesai saja,” kata Waldi, Senin (28/01) kemarin.
Dia merasa heran, pencairan pekerjaan tersebut 97,82 persen. Sementara kondisi di lapangan tidak sesuai dengan harapan masyarakat. Ia mendesak penegak hukum tidak ragu menyelidiki dugaan pekerjaan Jalan Patunas, karena indikasi penyimpangan sangat kuat.
“Uang pembangunan Jalan Patunas adalah uang masyarakat kabupaten Tanjung Jabung Barat, saya ingin penegak hukum memeriksa, karena saya ada foto-Foto saat pekerjaan berlangsung, ” bebernya. (Her)