Kualatungkal, AP – Polemik Jalan Patunas sampai saat ini memang tidak kunjung selesai. Hal tersebut dikarenakan jalan yang selama ini menjadi jalan protokol tercerderai dengan kualitas pembangunan amburadul dan tidak menyehatkan bagi warga sekitar.
Pekerjaan Struktur Jalan Patunas yang bersumber APBD-P Tahun 2018, dengan nilai Pagu Rp 7.000.000.000,00 yang dimenangkan dan dikerjakan oleh PT. PILI AND TRIS SUNAS dengan penawaran Rp. 6.736.300.000,00 ini terbilang aneh karena masih berjalan di tahun anggaran baru 2019 dan pencairannya terbilang tinggi dengan angka berkisar 97,82 persen.
Dari pantauan kondisi saat ini, Jalan Patunas sudah mengeluarkan batu-batu kerikil, dibeberapa titik ada badan jalan yang retak-retak. Belum lagi debu-debu pasir yang terus saja timbul setiap waktu.
Menanggapi ini Kepala Dinas PU-PR Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Ir. H. Andi Nuzul membenarkan kondisi dilapangan yang amburadul. Jalan-jalan yang seharusnya dapat dipergunakan dengan maksimal, namun saat ini masyarakat harus menerima akibat buruknya pekerjaan jalan.
“Saya melihat, sekarang ada pemeliharaan dengan menyemen bagian yang retak, itu saya tegaskan tidak benar,” tegasnya.
Ditambahkannya, pertanggungjawaban jawaban dari pihak rekanan dan PPK dinas PU-PR dituntut karena telah mengerjakan jalan dengan kualitas tidak baik.
“Seharusnya tanggung jawab PPK, jaminan pemeliharaan harus disita dan itu masukkan ke kas daerah,” ujarnya.
Yang dilakukan rekanan harusnya bukan pemeliharaan, melainkan menutupi kesalahan yang dilakukan selama pekerjaan. “Secara teknis bukan pemeliharaan, tapi menutupi kekurangan. Yang retak itu tidak bisa dipelihara. Disini PPK harus bertanggung jawab. Retak-retak tidak bisa disiram dengan air semen,” katanya sambil menunjukkan jalan yang retak.
Ia mengakui jika BPK sendiri sudah mendatangi kantor PU-PR kabupaten Tanjung Jabung Barat, untuk mempertanyakan mengenai jalan Patunas. Dalam hal ini ia juga menyayangkan ULP tidak memasukkan syarat maksimal bacing plan 3 jam dari lokasi.
“6 jam itu tidak memenuhi syarat. Kita minta tenaga ahli yang independen bukan yang abal-abal memeriksa jalan patunas, ” pungkasnya. (Her)