Jakarta, AP – Setelah sebelumnya terpasang sebanyak 4 ribu sambungan Jaringan Gas Bumi (City Gas) di Kota Jambi, kini Pemerintah Kota Jambi kembali mengajukan sambungan Jaringan Gas (Jargas) baru sebanyak 25 ribu sambungan. Hal itu dilakukan guna menambah penyebaran layanan gas murah khususnya untuk masyarakat berpenghasilan rendah.
Wakil Wali Kota Jambi Dr. dr. H. Maulana, MKM, menyampaikan hal itu di Direktorat Migas Kementerian Energi dan Sumberdaya Mineral (ESDM) Republik Indonesia di Jakarta, Rabu (6/2).
Kunjungannya ke Kementerian ESDM itu juga sebagai upaya menunjukkan komitmen Pemerintah Daerah terhadap pemasangan instalasi gas murah tersebut di Kota Jambi.
Untuk menunjukkan komitmennya itu, Wakil Wali Kota dokter Maulana juga turut mengikutsertakan pejabat terkait seperti Asisten Perekonomian HR. Erwansyah, Kepala Dinas PU-PR Farti Suandri serta Kabag Perekonomian Setda Kota Jambi Edi Fahrizal.
Dalam pertemuan dengan jajaran Direktorat Jenderal Migas Kementerian ESDM itu, Wakil Wali Kota Jambi Maulana, menyatakan rasa optimisnya usulan Pemkot itu dapat direalisasikan mengingat kota Jambi memiliki sumberdaya gas yang cukup memadai, selain juga infrastruktur pipa induk jaringan yang bisa mengakomodir kebutuhan 60 ribu sambungan.
Maulana juga mengatakan, dengan pemasangan gas rumah tangga tersebut akan menimbulkan banyak manfaat, selain aman dan mudah, juga murah.
“Kami menyampaikan harapan dan keinginan agar semakin banyak rumah tangga di kota Jambi yang tersambung jaringan gas ini, karena dari hasil survey kami di lapangan, menyimpulkan bahwa manfaat pemasangan gas rumah tangga ini, selain aman dan mudah juga murah, yang juga dapat memberikan dampak positif pada keuangan rumah tangga,” terang Wawako Maulana.
Wawako, yang juga selaku Ketua Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPK) Kota Jambi itu, mencontohkan, dengan penurunan belanja gas yang murah itu, maka pengeluaran rumah tangga bisa di efisienkan sehingga dapat dialokasikan untuk kebutuhan lain, seperti biaya pendidikan dan lain-lain.
“Penyambungan gas rumah tangga ini juga dapat menekan pengeluaran rumah tangga, sehingga bisa hemat. Misalnya, satu rumah tangga hanya membayar Rp 50 sampai Rp 60 ribu satu bulan memakai city gas ini. Sementara kalau kita memakai gas tabung, satu tabung saja sudah Rp 180 ribu satu rumah tangga. Jadi dana yang terkumpul dari hasil kerjanya bisa dimanfaatkan untuk yang lain, apakah menambah investasi usaha keluarganya, pendidikan, atau biaya-biaya lain yang lebih bermanfaat, sehingga masyarakat kurang mampu bisa naik statusnya dari pra sejahtera menjadi sejahtera,” harap Maulana.
Sementara itu, ditempat yang sama, Direktur Perencanaan dan Pembangunan Infrastruktur Migas Kementerian ESDM, Alimuddin Baso mengapresiasi kunjungan Wakil Wali Kota Jambi sebagai bentuk komitmen pemerintah daerah terhadap terlaksananya Proyek Strategis Nasional (PSN) tersebut.
“Kami menyampaikan apresiasi atas kedatangan Wakil Wali Kota Jambi hari ini yang telah menyatakan komitmennya yang merepresentasikan keseriusan pemerintah daerah dalam program penambahan jaringan city gas di Kota Jambi,” ujar Alimuddin.
Alimuddin juga menegaskan, komitmen kepala daerah mendukung pelaksanaan proyek strategis nasional dalam penyediaan dan pendistribusian gas bumi melalui jaringan gas bumi didaerah itu sangat penting, mengingat dalam proses pengerjaannya proyek tersebut dapat saja menimbulkan persoalan sosial didaerah, seperti adanya pekerjaan penggalian.
“Kepala daerah harus memastikan komitmen Pemda, karena dalam proses pengerjaannya, proyek ini dapat saja menimbulkan berbagai persepsi di daerah, seperti saat proses kontruksi kadang punya masalah sosial mungkin diawal masuknya,” tegas Direktur Perencanaan dan Pembangunan Infrastruktur Migas itu.
Sebagaimana diketahui, masyarakat disebagian wilayah Kota Jambi telah merasakan manfaat layanan city gas tersebut, sebanyak 4 ribu rumah tangga di wilayah Kecamatan Jelutung, Jambi Selatan, Paalmerah dan Jambi Timur telah tersambung jaringan city gas.
Dengan usulan penambahan baru sebanyak 25 ribu sambungan tersebut, Pemerintah Kota Jambi menargetkan pada tahun 2019 dan 2020 akan dapat terealisasi di 6 kecamatan lainnya.
Salah satu warga Kecamatan Jelutung, Sumarno, yang sudah memanfaatkan jaringan gas ini sejak satu tahun lalu, mengatakan menggunakan jaringan gas tersebut terhitung lebih mudah dan murah ketimbang LPG.
“Lebih enak, soalnya nggak harus masang-masang tabung. Justru saya tidak bisa kalau disuruh masang tabung sendiri. Mesti nyuruh anak saya,” ujar Sumarno kepada media ini.
Sumarno menambahkan, dalam satu bulan, dia mengeluarkan kocek yang bervariasi untuk membayar jaringan city gas tersebut. Rata-rata pengeluaran membayar gas sekitar Rp 50 ribu sampai Rp 60 ribu.
Sejauh ini, Sumarno mengakui tidak pernah mengalami kendala dalam menggunakan jaringan city gas. Menurutnya, dengan jaringan city gas, dia tidak perlu khawatir jika sewaktu-waktu kehabisan gas.
“Kalau pake pipa gas, nggak takut bakal habis karena ngalir terus,” terang bapak paruh baya tersebut.
Jaringan gas kota adalah pipa gas yang dibangun untuk mendistribusikan gas langsung ke masyarakat/rumah tangga. Gas kota memiliki keunggulan sebagai energi yang aman, praktis dan hemat serta ramah lingkungan. Sifat gas yang memiliki berat lebih ringan daripada udara membuatnya lebih cepat menguap, sehingga resiko bahaya kebocoran bisa diminimalisasi. Bdh/adv