Kualatungkal, AP—Kualitas pekerjaan rigit beton jalan Patunas yang menelan anggaran Rp 6 miliyar terus mendapat sorotan. Kali ini datang dari anggota komisi III DPRD Tanjabbar, Jamal Darmawan Sie.
Betapa tidak, proyek APBDP tahun 2018 dilaksanakan PT Pili And Tris Nusantara, itu membuat masyarakat kecewa. Pekerjaan fisik yang dihasilkan tidak memuaskan.
“Ini merupakan kerugian bagi masyarakat, kita tidak menilai kualitas hasil pekerjaan tapi setelah kita lihat di lapangan kita kurang respek,” kata Jamal Darmawan, Kamis (07/02).
Banyak aduan masyarakat terkait pekerjaan buruk karena tak sebanding dengan anggaran yang digelontorkan pemerintah. Oleh sebab itu, anggota dewan dari partai Demokrat ini mendesak Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) untuk memeriksa hasil kerja jalan Patunas yang mulai dikeluhkan berbagai kalangan hingga masyarakat biasa.
“Kita meminta BPK memeriksa jalan patunas secara teliti, jangan ada intervensi dari siapapun,” kata Jamal.
BPK sebaiknya bisa melihat secara lansung kondisi fisik jalan Patunas yang saat ini belum lama selesai dikerjakan. Sehingga kata Jamal, BPK lebih pas mengkalkulasi dengan kondisi sesungguhnya.
“Mumpung ada di sini, tidak ada salahnya BPK turun ke jalan Patunas,” ujarnya.
Akhir tahun angaran 2018 pihaknya sempat melakukan peninjauan di jalan Patunas karena waktu mendesak dan pekerjaan yang sudah dipastikan tidak maksimal. Saat itu, Komisi III meminta Kepala dinas PU untuk mencari aturan yang memperbolehkan pekerjaan dilanjutkan walau waktu angaran sudah habis.
“Pemikiran kita jika pekerjaan ini bisa dinikmati oleh masyarakat, dan bisa dilalui masyarakat maka kita perintahkan Kadis PU mencari aturan. Kita tidak menilai kualitas pekerjaan, tapi setelah kita melihat hasil pekerjaan kita sangat kecewa. Kalau tahu hasilnya kayak begini mending kita hentikan itu kemarin,” tegasnya. (Her)