Sengeti, AP – Produksi ikan patin para petani di Kabupaten Muarojambi menduduki urutan teratas dibandingkan dengan hasil budidaya ikan jenis lainnya di daerah itu.
“Tingkat produksi ikan patin sekitar 60 persen dari total produksi yang dihasilkan para petani budidaya di Kabupaten Muarojambi ini,” kata Kepala Seksi Budidaya Dinas Perikanan Kabupaten Muarojambi Yanto di Sengeti, Jumat.
Namun demikian para petani di sentra budidaya ikan patin masih berjuang untuk mendapat harga jual yang lebih tinggi. Saat ini harga patin di tingkat petani berkisar Rp14.000 hingga Rp15.000 per kilogram.
Sedangkan produksi ikan lainya di Muarojambi secara beruntun ikan nila, lele, gurame dan ikan jenis lainnya.
Total produksi perikanan Kabupaten Muarojambi sekitar 26.000 ton pada tahun 2018. Trennya terus meningkat setiap tahun yakni dari 24.687,9 ton tahun 2016 dan 25.129,5 ton pada 2017. Sementara itu produksi ikan tangkap atau dari perairan produksinya mencapai 1.400-an ton setiap tahun.
Khusus produksi ikan budidaya, lanjut Yanto , Kabupaten Muarojambi memiliki tiga sentra perikanan yakni kawasan minapolitan di Kecamatan Kumpeh Ulu yang tersebar di Desa Puak, Kora Karang, Lopak Alai dan Sakean. Kemudian sentra lainnya di Kecamatan Sungai Gelam dan Jambi Luar Kota (Jaluko) yang tersebar di sejumlah desa di daerah itu.
Sedangkan populasi kolam dan jaring apung berdasarkan data di Dinas Perikanan Kabupaten Muarojambi yakni sebanyak 7.000 kolam dan 7.000 jaring apung.
Menurut Yanto, saat ini Kabupaten Muarojambi menempati urutan teratas produksi ikan di Provinsi Jambi. Peluang pengembangan perikanan Muarojambi juga mengundang para investor untuk menanamkan modalnya seperti dalam produksi pakan ikan atau pemasaran.
“Beberapa pihak ikut berperan, termasuk memproduksi pakan ikan di sana untuk memenuhi kebutuhan pakan para petani ikan,” katanya.
Dinas Perikanan Kabupaten Muarojambi sendiri mengerahkan sejumlah penyuluh perikanan ke sentra, baik yang berstatus PNS maupun penyuluh yang direkrut dari petani ikan setempat yang telah memiliki pengalaman. ims