Muarasabak, AP – Hingga saat ini Jajaran Polres Tanjung Jabung Timur, belum dapat mengungkap pelaku utama penyelundupan Baby Lobster sebanyak 53.258 yang diamankan 17 Januari lalu. MF yang diduga pelaku utama belum dapat ditangkap dan masih berstatus Daftar Pencarian Orang (DPO).
“Untuk MF (Pemilik/Pelaku Utama) masih DPO, dan kita akan terus memburu MF,”tegas Kasat Reskrim Polres Tanjab Timur, AKP. Indar Wahyu, Kamis (14/2) kemarin.
Dijelaskan, dalam perkara ini ada 3 orang yang telah ditetapkan sebagai tersangka dan 1 orang DPO. Untuk 3 tersangka, telah dilaakukan pelimpahan tahap II ke Kejaksaan Negri Muarasabak, Rabu (13/2) kemarin. Ketiga tersangka itu memiliki peran yang berbeda dalam penyelundupan Baby Lobster yang merugikan negara 8 Milyar.
“Untuk perkara Baby Lobster sudah tahap II. Ada 3 orang tersangkanya SB, M dan AR,” jelasnya.
Ketiga orang tersangka itu merupakan suruhan MF. Ketiga tersangka memiliki peranan masing-masing, tersangka SB bertugas sebagai supir mobil yang ditemani tersangka AR. Sementara M berperan sebagai petunjuk arah, terkait lokasi barang tersebut harus dibongkar.
“Ketiga tersangka akan di jerat dengan pasal 16 ayat 1 junto, pasal 88 UU 31 tahun 2004 tentang perikanan dan UU no 16 tahun 92 tentang karantina ikan,” tambahnya.
Sebelumnya, Polres Tanjung Jabung Timur telah mengamankan tiga tersangka, kasus penyelundupan baby lobster senilai 8 milyar. Ketiga tersangka berinisial SB, M, dan AR mengaku hanya suruhan, dengan upah sebesar Rp. 500 ribu untuk sekali antar. Tersangka juga mengaku bahwa mereka telah mengantar baby lobster tersebut sebanyak tiga kali. “Saya hanya disuruh pak, upahnya sekali ngantar 500 ribu, dan saya sudah tiga kali ngantar,” sebutnya.
Dalam melakukan pengantaran benih lobster dari Kota Jambi, menuju Kecamatan Nipah Panjang Kabupaten Tanjabtim, Kapolres Tanjabtim AKBP Agus Desri Sandi mengatakan, penyelundupan 53.258 baby lobster yang berhasil ditangkap pada 17 Januari lalu, diduga akan dibawa ke Singapura melalui Kabupaten Tanjabtim.(fni)