Jambi, AP – Ribuan peserta dari kalangan generasi milenial di Provinsi Jambi mengikuti deklarasi keselamatan berlalu lintas guna mendukung “road safety” dan menuju “zero accident” yang digelar pada acara Milenial Road Safety Festival di lapangan Kantor Gubernur Jambi, Minggu (17/02).
Sebelum deklarasi dibacakan, terlebih dahulu peserta yang sebagian besar dari pelajar dan mahasiswa itu terlebih dahulu mendengarkan testimoni seorang pelajar korban kecelakaan lalu lintas yang mengalami lumpuh.
“Kami generasi yang peduli keselamatan berlalu lintas dan mendukung sepenuhnya program kepolisian negara RI serta siap menjadi pelopor keselamatan berlalu lintas,” demikian salah satu poin deklarasi itu yang dibacakan oleh perwakilan remaja peserta kegiatan itu.
Kapolda Jambi, Irjen Pol Muchlis AS, yang turut serta dalam deklarasi itu mengatakan, saat ini teknologi informasi dan berkendara mobilitas sudah menjadi kebutuhan utama yang tidak bisa dihindarkan oleh manusia.
Kapolda menjelaskan gerakan deklarasi tersebut bertujuan dalam mewujudkan keamanan dan keselamatan serta kelancaran berlalu lintas di jalan raya.
“Peran generasi milenial ini sangat penting menjadi motivator dan inisitor untuk keselamatan lalu lintas,” kata Kapolda.
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jambi pada tahun 2015 menyebutkan jumlah milenial di Jambi mencapai angka 1,5 juta jiwa dari seluruh total jumlah penduduk 3,5 juta jiwa Sementara itu selama kurun waktu 2018 jumlah kecelakaan lalu lintas di Provinsi Jambi mencapai sekitar seribu ribu kasus. Dari jumlah tersebut 40 persen kecelakaan paling banyak terjadi di Kota Jambi.
Dari kasus laka lantas itu kata Kapolda, 55,6 persen generasi muda meninggal dunia akibat kecelakaan lalu lintas di jalan raya.
“Dari jumlah itu 28 persen korbannya kalangan pelajar dan mahasiswa. Jadi generasi harus menjadi pelopor untuk keselamatan lalu lintas ini,” katanya menjelaskan.
Polda Jambi menyatakan terus berupaya mengajak generasi milenial untuk turut serta menekan kecelakaan lalu lintas yang sebagian disebabkan faktor kelalaian manusia atau “human error”.
“Kita semua harus menyadari bahwa ancaman laka lantas itu berlaku bagi setiap orang. Misalnya di jalan kita masih sering melihat yang kebut-kebutan itu adalah anak anak muda. Jadi harus dari sekarang kita harus sadar pentingnya keselamatan berlalu lintas,” katanya. ant