Kualatungkal, AP – Polsek Kp. Marina Polres Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar) menghimbau kepada masyarakat, khususnya masyarakat nelayan Tanjabbar untuk lebih berhati hati saat melaut. Hal ini seiring adanya surat edaran yang dikeluarkan oleh Badan Meterologi Klimatologi dan Geofisika terkait peringatan dini gelombang tinggi sesuai No:ME 301.PD/26/APM/II/BMKG.2019 berlaku tanggal 26 Februari 2019.
Kapolres Tanjab Barat AKBP A.D.G Sinaga,S.IK melalui Kapolsek Kp.Marina Polres Tanjab Barat IPTU Agung Agung Heru Wibowo,SH.MH mengatakan, animasi gelombang berlaku tanggal 26 Februari 2019 – 04 Maret 2019 update data 20190225_12, Status BMKG-OFS baserun 20190225_12 (komplit tersedia +168 hrs) (komplit tersedia +72 hrs), dan peringatan dini gelombang tinggi berlaku 26 Februari – 01 Maret 2019mulai pukul 07.00 WIB.
Dijelaskan dia, berdasarkan surat edaran Badan Meterologi Klimatologi dan Geofisika terkait peringatan dini gelombang tinggi sesuai No:ME 301.PD/26/APM/II/BMKG.2019, menerangkan terdapat tyhpooon “WUTIP” 915 hPa disamudra pasifik timur Filipina.
Pola angin utara di utara indonesia umumnya dari arah utara-timur laut dengan kecepatan angin berkisar antara 4-20 knot, sedangkan diselatan wilayah indonesia umumnya dari arah timur laut – tenggara dengan kecepatan angin berkisar antara 4-20 knot.
Kecepatan angin tertinggi terpantau diperairan utara Kep. Talaud dan samudra pasifik utara halmahera. Kondisi ini mengakibatkan peningkatan tinggi gelombang disekitar wilayah tersebut. Untuk itu, ditambah dia harap diperhatikan resiko tinggi terhadap keselamatan pelayaran : perahu nelayan (kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang diatas 1.25 m), kapal tongkang (kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang diatas 1.5 m), kapal fery (kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang diatas 2.5 m) , kapal ukuran besar seperti kapal kargo/kapal pesiar (kecepatan angin dari 27 knot dan tinggi gelombang diatas 4.0 m).
“Dimohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas dipesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang agar tetap selalu waspada,” himbau Kapolsek. Alhamdulillah, lanjut dia sampai sekarang belum ada terjadi hal hal yang tidak diinginkan terhadap warga Tanjab Barat, pekerja sebagai nelayan tradisional.
“Sebelum terjadi musibah, lebih bagus kita cegah atau antisivasi lebih dahulu. Kata pepatah itu sedia payung sebelum hujan,” timpalnya. (lj)