Muarasabak, AP – Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim) merupakan satu dari dua Kabupaten se-Porvinsi Jambi yang tengah mengupayakan mengeliminasi penyakit Malaria pada tahun ini. Selain Dinas Kesehatan, sejumlah instansi pun turut dilibatkan. Sebut saja Dinas Lingkungan Hidup (LH), dan Dinas Perumahan dan Permukiman (Perkim).
Berdasarkan data yang dimiliki Dinas Kesehatan Kabupaten Tanjabtim, jumlah kasus malaria di Tanjabtim per 2018 lalu hanya terdapat 0,2 per 1000 penduduk. Begitu pula dengan temuan sample darah yang dinyatakan positif malaria, setelah dilakukan uji laboratorium yang hanya dibawah satu persen dari jumlah sample darah.
“Ini merupakan point plus bagi kita untuk mengeliminasi malaria, mudah-mudahan tahun ini kita dapat mengeliminasi malaria di Tanjabtim,” ujar Kadis Kesehatan Ernawati.
Namun Ernawati berharap, hal ini tidak membuat seluruh pihak menjadi lengah. Pemerintah dan seluruh element masyarakat harus berpartisipasi aktif, dalam mengeliminasi malaria. Begitu pula dengan OPD terkait seperti Dinas Perkim dan LH, yang diharapkan dapat menciptakan lingkungan bersih dan sehat dalam rangka mengeliminasi malaria di Kabupaten Tanjabtim.
“Tim penilai dari pusat diperkirakan akan turun pada Maret mendatang, mudah-mudahan nanti kita dinyatakan telah mampu mengeliminasi malaria,” harapnya.
Guna mendapatkan reward atau penghargaan dari pusat, karena telah berhasil mengeliminasi malaria. Terdapat sejumlah point yang harus dipenuhi, diantaranya jumlah kasus malaria atau yang lebih dikenal dengan Annual Parasite Incidence 1 per 1000 penduduk. Temuan sample darah positif malariah dibawah lima persen, dari jumlah sample darah yang di uji laboratorium.
“Kemudian ada juga point terkait tidak ditemukannya penularan malaria setempat,” ujar Jumiati, selaku Kabid Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinkes Tanjabtim.
Terkait penularan malaria setempat ini Jelas Jumiati, hingga saat ini belum ada ditemukan di Kabupaten Tanjabtim. Jika pun ada ditemukannya penyakit malaria, hal ini dikarenakan pasien yang bersangkutan tertular di luar Tanjabtim.
“Ini juga point plus bagi kita, kalau penyakit malaria yang disebabkan tertular dari luar Tanjabtim itu tidak masuk dalam penilaian dalam eliminasi malaria,” jelasnya.
“Mudah-mudahan kita mampu mengeliminasi malaria, karenanya kita butuh dukungan semua pihak,” tandasnya. (fni)