Jambi, AP – Gubernur Jambi, Dr.Drs.H.Fachrori Umar,M.Hum dianugerahi Penghargaan Perpustakaan oleh Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia. Penghargaan perpustakan tersebut diserahkan oleh Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia, Tjahjo Kumolo dalam Pembukaan Rapat Koordinasi Nasional Bidang Perpustakaan dengan tema “Pustakawan Berkarya Mewujudkan Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial untuk Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat” di Aula Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis (14/3).
Penghargaan tersebut merupakan penghargaan kepada pemimpin daerah yang memberikan perhatian dan berkomitmen dalam pengembangan perpustakaan berbasis inklusi sosial di wilayahnya, dimana gubernur Jambi telah menunjukkan komitmen yang tinggi terhadap pengembangan perpustakaan umum di wilayahnya.
Hanya ada 2 gubernur (Pemerintah Provinsi) dari 34 provinsi se Indonesia yang mendapatkan penghargaan perpustakaan tersebut, yakni gubernur Jambi dan gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta. Sedangkan dari Pemerintah Koabupaten/Kota, hanya Walikota Surabaya yang dianugerahi penghargaan tersebut.
Usai menerima penghargaan, dalam sesi wawancara, Fachrori mengapresiasi penghargaan perpustakaan yang dianugerahkan oleh Pemerintah Pusat kepada Pemerintah Provinsi Jambi dan berharap penghargaan itu menjadi pemacu, penambah semangat untuk berkerja dan berkarya lebih baik lagi dalam pembangunan bidang perpustakaan. “Alhamdulillah, kita mendaatkan penghargaan, berarti kita dinilai baik. Namun kita harus terus meningkatkan kinerja kita,” ujar Fachrori.
Fachrori mengemukakan, kedepan akan terus diupayakan peningkatan pembangunan perpustakaan, baik dari sisi pustakawan dan sumber daya manusia yang mengelola perpustakaan, koleksi buku, jenis buku, maupun gedung perpustakaan.
Fachrori menambahkan dan mengimbau masyarakat Provinsi Jambi supaya gemar membaca buku-buku yang bermanfaat.
Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Jambi, H.Syamsurizal mengapresiasi kehadiran Gubernur Jambi dalam Rakornas Perpustakaan tersebut. “Dengan kehadiran Bapak Gubernur akan memperkuat jaringan koordinasi Pemerintah Daerah dan Pemerintah Pusat,” ungkap Syamsurizal.
Dia juga mengapresiasi perhatian Pemerintah Pusat kepada Pemerintah Provinsi Jambi dalam pembangunan bidang perpustakaan, yang mana pada tahun 2016, 2017, 2018, dan 2019 telah banyak perhatian dari Pemerintah Pusat kepada Pemerintah Provinsi Jambi.
Syamsurizal menjelaskan, salah satu program unggulan Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Jambi untuk tahun 2019 adalah mempersiapkan perpustakaan digital (e-book dan e-library), buku dalam bentuk digital, sehingga masyarakat lebih banyak yang mengunjungi perpustakaan melalui hand phone, dan e-book termasuk bagian dari upaya meningkatkan minat baca di Provinsi Jambi. “Kalau tidak sempat ke perpustakaan Provinsi Jambi atau perpustakaan kabupaten/kota, bisa mengunjungi e-book Perpustakaan Provinsi Jambi. Sekarang sedang berproses. Insya Allah triwulan II tahun 2019, sudah mulai, dan di hari kunjung perpustakaan kami akan mengadakan launching (peluncuran) e-book di Provinsi Jambi,” tutur Syamsurizal.
Menanggapi penghargaan yang dianugerahkan kepada Gubernur (Provinsi) Jambi, Syamsurizal mengatakan bahwa hal itu merupakan apresiasi terhadap peningkatan layanan perpustakaan untuk peningkatan kunjungan ke perpustakaaan. “Per tahun, 90 ribu lebih pengunjung, termasuk kegiatan rotasi buku, seperti 1.000 buku ke LP Provinsi Jambi,” tambah Syamsurizal.
“Kalau tahun kemarin kita banyak memberikan buku-buku ke perpustakaan-perpustakaan desa. Alhamdulillah, untuk perpustakaan Provinsi Jambi, peling sedikit pengunjung per hari 360 orang, karena daya tampung gedung dan kondisi perpustakaan di Jambi. Dengan kunjungan Bapak Gubernur ke Perpustakaan Nasional, nantinya akan menambah perhatian terhadap perpustakaan kita di Provinsi Jambi, untuk pengembangan koleksi buku dan gedung perpustakaan di Provinsi Jambi,” terang Syamsurizal.
Menteri Dalam Negeri RI, Tjahjo Kumolo mengemukakan agar Pemerintah Daerah dan DPRD lebih memperhatikan pembangunan bidang perpustakaan, termasuk dalam penganggaran. Dia mengatakan, pembangunan perpustakaan sangat penting, sebagai upaya peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM).
Mendagri menyatakan, berdasarkan data yang ada, belum semua provinsi yang memiliki Perda tentang Perpustakaan dan baru 162 dari 514 kabupaten dan kota yang sudah memiliki Perda tentang perpustakaan. Dia menargetkan pada akhir tahun 2019, 314 kabupaten dan kota yang sudah memiliki Perda tentang Perpustakaan.
Kepala Perpustakaan Nasional, Muhammad Syarif Bando menyampaikan, Perpustakaan Nasional bekerjasama dengan Perpustakaan Daerah dan seluruh pemangku kepentingan terus berusaha mendorong peningkatan minat baca masyarakat.
Senada dengan apa yang disampaikan oleh Mendagri, M.Syarif Bando menyatakan bahwa pembangunan perpustakaan juga dalam rangka pembangunan IPM Indonesia. “Perbedaan mendasar negara maju dengan negara terbelakang adalah kegemaran membaca,” ungkap M.Syarif Bando. hms