Bangko, AP – Bupati Merangin H Al Haris kemarin (25/03), menyerahkan Surat Keputusan (SK) pengangkatan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS), formasi 2018 di lingkup Pemerintah Kabupaten Merangin kepada sebanyak 247 orang.
Pada cara yang berlangsung di halaman samping Kantor Bupati Merangin itu, bupati berpesan setelah diterimanya SK CPNS tersebut, jadilah aparatur yang handal, jangan korupsi, jangan bekerja tidak benar dan jangan sekali-kali jadi pecandu narkoba.
‘’Sudah banyak aparatur kita yang diberhentikan dari PNS dengan barbagai kasus, mulai dari korupsi, narkoba dan kasus lainnya. Untuk itu kesempatan menjadi PNS ini jangan disia-siakan,’’ujar Bupati.
Sebagaimana diketahui lanjut bupati, untuk menjadi seorang PNS itu sangat sulit. Banyak orang kaya tapi anak-anaknya tidak satupun yang menjadi PNS, tapi banyak orang yang hidupnya miskin malah menjadi PNS.
‘’Semua itu sudah kehendak Allah. Manfaatkan dengan baik amanah yang diberikan. Saya menjadi PNS pada 1992 dengan pangkat pertama II.b. Alhamdulillah saat berhenti jadi PNS karena pencalonan bupati pangkat terakhir IV.c,’’terang Bupati.
Dalam menjalankan tugas pinta bupati, jangan mudah terprofokasi. Baru setahun atau dua tahun menjalankan tugas, sudah mulai minta pindah ke tempat baru, sehingga dalam menjalankan tugasnya itu tidak konsentrasi.
‘’Saya tidak akan memberikan surat pindah tugas, sebelum adik-adik sekalian mantap di tempat tugasnya. Tugas dimana saja itu, sangat indah bila kita hayati. Orang-orang yang baru kita kenal akan menjadi orang yang lebih dari saudara,’’jelas Bupati.
Untuk itu bupati minta kepada para penerima SK CPNS, untuk mewakafkan dan hibahkan diri untuk masyarakat. Putihkan dan niatkan diri untuk bangsa, negara, keluarga, orang tua dan anak-anak.
‘’Hari ini menjadi hari tonggak bersejarah bagi adik-adik sekalian penerima SK CPNS dan hari pertama menjadi abdi negara dan abdi masyarakat. Bekerjalah sungguh-sungguh karena adik-adik sekalian tonggak pembangunan,’’tegas Bupati.
Sekedar diketahui, sebenarnya penerima SK CPNS tersebut sebanyak 248 orang, tidak sebanyak 247 orang. Mengapa begitu? Ini karena satu orang lagi atas nama Januarita, setelah lulus tes CPNS meninggal dunia.
Januarita Ritia Ningsih meninggal dunia saat melahirkan si ‘buah hatinya’ di rumah sakit Muara Bungo. Anaknya lahir dengan selamat, sementara ibunya yang seharusnya menerima SK CPNS, meninggal dunia. (Nzr)