Jambi, AP – Sebanyak 200 ribu batang bibit tanaman hutan khas gambut telah ditanam di Taman Hutan Raya Orang Kayo Hitan (Tahura OKH) di Tanjung babung Timur, untuk pemulihan kawasan tersebut yang mengalami degradasi, menurut keterangan organisasi lingkungan Perkumpulan Gita Buana.
“Telah ditanam 200 ribu bibit untuk di kawasan seluar 300 hektare di Tahura tersebut, tapi setelah ditanam itu tingkat keberhasilannya hanya 40 persen,” kata Koordinator Project Perkumpulan Gita Buana, Kamis (28/03).
Tanaman khas lahan gambut yang ditanam itu diantaranya jelutung rawa, ramin, bungur dan meranti rawa.
Tingkat upaya penanaman kembali yang hanya berhasil 40 persen itu kata dia, karena gangguan air sehingga pembahasan sekat kanal pada lahan gambut harus dikaji ulang dengan metode perendaman.
Dia mengajak para pihak segera memikirkan langkah yang tepat untuk kegiatan pembasahan kembali dengan pembangunan sekat kanal (rewetting), revegetasi dan revitalisasi bisa berjalan seiring.
“Kalau bisa kegiatan pembasahan jalan, penanaman jalan dan peningkatan ekonomi masyarakat juga jalan,” katanya.
Dari total luasan 18.140 hekatre, saat ini kondisi Tahura yang terletak di Kabupaten Tanjungjabung Timur dan Muarojambi itu, hampir 80 persen mengalami kerusakan ekologi akibat kebakaran hebat yang terjadi 2015 silam.
Staf UPTD Tahura, Veri Irawan menyebutkan, kesulitan anggaran menjadi kendala untuk pemulihan kawasan Tahura yang terdegradasi itu sehingga sampai sekarang mereka belum melakukan kegiatan pemulihan di kawasan Tahura Orang Kayo Hitam,
“Kalau dari dana APBD memang sedikit, untuk kegiatan ke lapangan saja tidak ada. Tapi tahun ini kami sudah menyusun rencana pengelolaan jangka menengah dan panjang di Tahura Orang Kayo Hitam dan Bukit Sari,” katanya. ant